Rosan Sebut Rp750 T Dividen BUMN Bakal Diinvestasikan dalam 5 Tahun

CNN Indonesia
Senin, 20 Okt 2025 19:52 WIB
Rosan mengatakan dana Rp750 triliun itu murni dari dana Danantara sendiri, belum termasuk jika memutuskan berutang demi memperbesar modal investasi. (Foto: ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)
Jakarta, CNN Indonesia --

CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Rosan Roeslani mengatakan sebanyak Rp750 triliun dividen BUMN akan diinvestasikan dalam lima tahun mendatang.

Angka itu didapat dari rata-rata dividen BUMN, yakni sekitar Rp150 triliun.

"Kalau kita kali 5 berarti nilainya berapa, Rp750 triliun. Itu dalam 5 tahun ke depan yang kita bisa investasikan," katanya dalam HIPMI-Danantara Indonesia Business Forum 2025 di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta Pusat, Senin (20/10).

Rosan mengatakan dana Rp750 triliun itu murni dari dana sendiri, belum termasuk jika Danantara memutuskan untuk berutang demi memperbesar modal investasi.

"Itu semuanya kalau saya bilang itu dana equity ya. Saya belum leverage nih. Saya belum leverage atau kita cari pinjaman. Kalau cari pinjaman saya bisa kalikan 5. Kalau kali 5 nilainya cukup sangat signifikan," kata Rosan.

Rosan optimis keberadaan Danantara bisa membuat perekonomian RI terus berkembang. Namun, Danantara juga tak bisa bekerja sendirian, tetap perlu bantuan pihak lain.

"Justru keberadaan Danantara ini kami ingin mengajak dunia usaha, private sektor untuk sama-sama berkembang dengan kami. Kita mengajak dunia usaha untuk investasi bareng-bareng dengan kita," katanya.

Sebelumnya, Rosan menyebut seluruh BUMN yang jumlahnya mencapai 844 perusahaan sudah resmi beralih ke Danantara sejak 21 Maret 2025. Semula, pengelolaan BUMN ada di tangan Kementerian BUMN.

Hadirnya 'bayi baru' ini membuat kepemilikan dan pengelolaan seluruh BUMN itu sah berpindah tangan ke Danantara. Ini sejalan dengan terbitnya UU Nomor 1 Tahun 2025 tentang BUMN yang mengatur badan baru tersebut.

"Dengan adanya investasi yang kita lakukan, itu bisa meningkatkan lapangan pekerjaan. Karena lapangan pekerjaan ini salah satu pekerjaan rumah (PR) kita bersama," jelasnya.

(fby/pta)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK