Prabowo: Saya Sudah Pelajari Masalah Whoosh, Indonesia Sanggup Atasi
Presiden Prabowo Subianto optimistis polemik utang proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung alias Whoosh dapat teratasi.
Ia mengaku telah mempelajari persoalan yang tengah jadi sorotan publik belakangan. Prabowo pun percaya diri dapat mengatasi persoalan tersebut.
"Jadi jangan khawatir, saya sudah sampaikan semua, saya sudah pelajari masalahnya. Indonesia sanggup dan itu wajar semuanya itu," kata Prabowo di Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta, Selasa (4/11).
Prabowo menyebut bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar dengan sumber daya yang melimpah.
Ia pun meminta agar seluruh pihak tidak mengkhawatirkan persoalan Whoosh tersebut.
"Makanya kita harus mencegah semua kebocoran. Kita sungguh-sungguh, harus hentikan penyelewengan dan korupsi. Uang rakyat tidak boleh dicuri karena akan kita kembalikan ke pelayanan untuk rakyat," ucap dia.
Prabowo juga memastikan selaku Presiden RI ia akan bertanggung jawab atas polemik utang Whoosh yang belakangan menjadi sorotan.
Utang Whoosh belakangan menjadi polemik. Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan tak akan memakai APBN untuk membayar utang proyek itu.
Ia meminta Danantara menangani utang tersebut. Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria menegaskan perwakilan Pemerintah Indonesia akan segera ke China untuk melakukan negosiasi utang Whoosh.
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh dikelola PT KCIC (Kereta Cepat Indonesia China). Sebanyak 75 persen pendanaan proyek ini berasal dari dana pinjaman China Development Bank (CDB). Sisa 25 persen lainnya dari ekuitas/dana sendiri pihak konsorsium.
Terpisah, Mensesneg Prasetyo Hadi menyebut Prabowo telah mengeluarkan perintah khusus ke Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan juga Danantara terkait utang KCJB Whoosh.
Ia berkata perintah diberikan Prabowo pada rapat terbatas dengan tim ekonomi. Pras menyebut Prabowo meminta Purbaya dkk. mencari cara dan melihat berbagai opsi untuk menyelesaikan utang kereta cepat tanpa gejolak ke perekonomian.
(mnf/dhf)