Presiden Prabowo Subianto berjanji menyiapkan kereta cepat untuk masyarakat di luar Pulau Jawa.
Ia menegaskan semua daerah perlu kereta cepat, salah satunya Pulau Sumatra. Prabowo menegaskan wilayah tersebut tak cuma butuh angkutan penumpang, melainkan pengangkut barang-barang logistik.
"Untuk hasil-hasil bumi kita yang ada di pedalaman untuk dibawa ke pelabuhan. Kelapa sawit, karet, kopi, timah, tambang-tambang, nikel. Banyak sekali," kata Prabowo di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (4/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Daripada pakai truk-truk yang banyak, jalan rusak, habisin BBM. Kereta api listrik kita akan sangat turunkan biaya ekonomi," sambungnya.
Presiden Prabowo meminta Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono untuk segera merencanakan kereta cepat tersebut. Ia meminta perencanaannya digarap bersama Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi.
"Saya minta, kapan mulai, segera mungkin. Sulawesi, Kalimantan, Sumatra," pinta Prabowo.
"Ini mereka tuh satu tahun kerja, dia bilang sama dengan tiga tahun. Enggak ada Sabtu-Minggu, kan?" sambungnya.
Prabowo mengatakan penyediaan transportasi publik adalah tanggung jawab pemerintah. Oleh karena itu, ia berpendapat pembangunan transportasi tak melulu soal untung-rugi.
"Whoosh itu semua public transport, di seluruh dunia, jangan dihitung untung-rugi, hitung manfaat tidak untuk rakyat. Di seluruh dunia seperti itu. Ini namanya public service obligations (PSO)," kata Prabowo di Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta, Selasa (4/11).
Saat ini, Indonesia baru memiliki kereta cepat di Pulau Jawa. Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Whoosh melayani perjalanan dari Halim di DKI Jakarta ke Padalarang dan Tegalluar di Jawa Barat.
Pemerintah berencana memperpanjang jalur kereta cepat hingga Surabaya. Hari ini, Prabowo mengumumkan rencana pembangunan jalur Whoosh sampai Banyuwangi.
(dhf/dhf)