Ekonom Ungkap Celah Barang Impor Ilegal Masuk RI
Peneliti Pusat Industri, Perdagangan, dan Investasi Indef Ahmad Heri Firdaus mengungkapkan barang impor ilegal masuk lewat pelabuhan tikus atau pelabuhan tidak resmi.
Karenanya, Heri menilai penindakan barang impor ilegal harus langsung dikomandoi Presiden Prabowo Subianto.
"Impor ilegal harusnya presiden langsung yang jadi komandonya. Dengan luasnya Indonesia dan banyaknya pelabuhan yang berpotensi jadi pelabuhan-pelabuhan tikus menjadi tantangan sendiri bagi kita untuk menjaga keamanan dari produk impor ilegal," katanya dalam Diskusi Publik Tanggapan Atas Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III/2025 secara virtual, Kamis (6/11).
Heri mengingatkan produk impor ilegal yang sudah masuk pasar RI akan sulit dideteksi. Hal itu tentu mengancam daya saing produk dalam negeri.
Belum lagi, produk lokal, khususnya garmen, tidak bersaing dalam kondisi yang setara dengan produk impor. Pasalnya, barang impor dijual lebih murah karena biaya produksi lebih rendah atau karena ada subsidi dari negara asal.
Barang impor juga masuk ke pasar Indonesia tanpa dikenai bea masuk tinggi. Sementara, produk lokal harus menanggung pajak yang lebih besar.
"Yang impor digampangin, masuknya serampangan. Bisa kita beli bebas di marketplace. Itu kita enggak tahu keamananannya gimana, kita enggak tahu asal usul produknya, apakah dia bayar pajak sebagaimana mestinya," katanya.
Melihat hal itu, ia menilai pemerintah harus mengambil tindakan tegas.
"Kalau pemerintah cuma nonton doang, enggak ngapa-ngapain, cuma melakukan secara parsial, tidak menyeluruh, maka akan sulit memecahkan masalah ini," kata Heri.
Sebelumnya, peredaran barang impor ilegal menjadi perhatian Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa. Ia membatasi thrifting karena mengganggu keberlangsungan industri tekstil dalam negeri.
(fby/dhf)