Purbaya Akui Target Pajak 2025 Susah Tercapai: Karena Ekonominya Turun

CNN Indonesia
Senin, 10 Nov 2025 10:11 WIB
Menkeu Purbaya mengatakan target penerimaan pajak tahun ini sulit tercapai karena ekonomi Indonesia yang sedang tidak baik. (CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengakui target penerimaan pajak tahun ini memang susah tercapai.

Purbaya beralasan ekonomi Indonesia sedang tidak dalam kondisi baik. Ia pun menegaskan sulitnya mencapai target penerimaan pajak bukan salah para pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan.

"Makanya target Anda susah dicapai, saya pernah bilang di meeting besar, bukan salah orang pajak itu tidak tercapai, karena ekonominya turun," kata Purbaya dalam rapat di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak-Wajib Pajak Besar (LTO), Jakarta, Jumat (7/11), ditayangkan akun Tiktok @purbayayudhis.

Purbaya memahami masyarakat banyak yang tak peduli dengan kondisi itu. Oleh karena itu, ia meminta pegawai DJP untuk terus bekerja keras memastikan penerimaan pajak optimal.

Ia berkata kerja keras Kemenkeu mengembalikan perekonomian mulai terlihat. Purbaya optimistis penerimaan pajak akan mulai naik.

"Mudah-mudahan nanti pajaknya agak membaik sedikit. Saya harapkan target-target bisa tercapai," ucapnya.

Purbaya juga mengutarakan optimisme terhadap penerimaan pajak 2026. Ia yakin ekonomi Indonesia akan membaik tahun depan dan penerimaan pajak bakal menanjak.

"Kita akan dorong tumbuhnya ke 6 persen, itu harusnya kalau rasio kita betul itu private sector-nya bisa jalan, bisa," ucap Purbaya.

Pemerintah menargetkan penerimaan pajak Rp2.076,9 triliun pada tahun 2025. Per September 2025, penerimaan pajak Rp1.295,3 triliun setara dengan 62,4 persen dari target.

Realisasi penerimaan pajak saat ini turun 4,4 persen dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun lalu. Pada September 2024, realisasi penerimaan pajak Rp1.354,9 triliun.

(dhf)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK