Presiden China dan Belanda Ingin Bertemu Prabowo di Sela KTT G20 Afsel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan Presiden Prabowo Subianto akan melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah kepala negara dalam rangkaian pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Afrika Selatan (Afsel) pada 22-23 November mendatang.

Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Edi Prio Pambudi mengatakan sejumlah negara telah mengajukan permintaan pertemuan bilateral.

"Kita juga menerima permintaan pertemuan secara bilateral dari kepala negara lain dengan Pak Presiden Prabowo, dan juga kita upayakan akan bertemu bilateral dengan beberapa negara yang menjadi mitra dan penting untuk kita lanjutkan kerjasama dengan mereka," ujar Edi dalam media briefing di kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (14/11).

Edi mengatakan negara yang sudah mengajukan pertemuan bilateral dengan RI adalah Belanda dan China. Namun, kepastian pertemuan akan disesuaikan dengan agenda Prabowo selama KTT G20.

"Kita nanti akan melihat agenda dari Bapak Presiden, tentu bukan kita yang tentukan tapi bagaimana agenda itu bisa diselaraskan dengan jadwal Bapak Presiden," katanya.

Lebih lanjut, ia mengatakan dalam leaders declaration KTT G20 Afrika Selatan yang sedang diusahakan konsensus sejauh ini sudah ada 82 paragraf yang memuat 12 bagian utama. Tiga bagian diantaranya membahas disaster atau bencana di mana Indonesia ikut memasukkan beberapa poin.

Kemudian bagian lainnya adalah debt sustainability for low-income countries yang masih ada perdebatan.

"Kemudian untuk just energy transition juga masih sangat sulit, artinya masih akan banyak dibahas," terangnya.

Afrika Selatan menjadi ketua G20 tahun ini. Afsel berupaya menggunakan kesempatan tersebut untuk memajukan prioritas Global South, termasuk mengatasi ancaman perubahan iklim.

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa sendiri telah mengundang Prabowo menghadiri KTT G20 di negaranya.

Hal itu disampaikan Cyril dalam pertemuan bilateral yang digelar di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, pada Rabu (22/10) lalu.

"Kami sangat menghargai peran serta Indonesia. Kami senang Yang Mulia akan hadir dalam KTT Pemimpin G-20 di Johannesburg bulan depan," ujarnya.

Cyril mengatakan kehadiran Indonesia di KTT G-20 sangat penting lantaran menjadi mitra strategis negara-negara di Afrika. Indonesia, kata dia, dapat meningkatkan dan memajukan hubungan perdagangan sampai investasi dengan negara-negara Selatan.