Kapan QRIS Bisa Digunakan di China dan Korea?
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta memberikan gambaran terbaru soal perluasan penggunaan QRIS antarnegara, termasuk kapan layanan ini bisa digunakan di China dan Korea Selatan.
Ia menyampaikan pengembangan QRIS lintas batas terus menunjukkan tren positif, seiring meningkatnya transaksi masuk (inbound) maupun keluar (outbound) dari negara-negara yang sudah terhubung.
"Bagaimana dengan QRIS cross border? Cross border ini terus menunjukkan peningkatan baik inbound maupun outbound semuanya meningkat, nanti kalo mau datanya nanti kita kasih secara detailnya baik untuk transaksi maupun untuk nominalnya. Jadi inbound Malaysia, Singapura, Thailand itu sudah meningkat semua," kata Filianingsih dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan Bulan November 2025, Rabu (19/11).
Ia menambahkan akses QRIS kini sudah dapat digunakan di Jepang. Bahkan, awal tahun depan penggunaan QRIS ditargetkan mulai bisa dilakukan di China, kemudian menyusul Korea Selatan.
"Nah, yang untuk Jepang juga sudah bisa dicoba kalau mau beli sushi di Tokyo juga sudah bisa teman-teman. Nanti mudah-mudahan tahun depan awal tahun depan mau beli dimsum di Beijing juga bisa," tutur Filianingsih.
"Lalu berikutnya mungkin kalau mau beli tteokbokki di Seoul juga bisa. Jadi sementara yang India juga kita terus kejar supaya kita juga bisa beli kari di sana," ujarnya.
Dengan perkembangan ini, BI menargetkan masyarakat Indonesia dapat melakukan transaksi harian lintas negara dengan lebih mudah tanpa perlu menukar mata uang atau menggunakan aplikasi tambahan.
Uji coba QRIS antarnegara menjadi agenda berkelanjutan BI. Sebelumnya, BI telah menghubungkan layanan QRIS dengan Malaysia, Singapura, Thailand, Jepang, dan China.
Gubernur BI Perry Warjiyo sempat menyampaikan uji coba dengan Korea Selatan mulai dilakukan.
Perry menjelaskan perluasan QRIS antarnegara akan terus berlanjut ke negara-negara lain, seperti India dan Arab Saudi.
Ia merinci bahwa QRIS, yang diluncurkan pada 2019, kini telah memiliki hampir 60 juta pengguna, termasuk 40 juta pelaku UMKM. Sementara transaksi digital Indonesia, mulai dari mobile banking hingga QRIS, mencapai sekitar 37 miliar transaksi per tahun.
BI telah menginisiasi uji coba interkoneksi QRIS dengan sejumlah negara, termasuk China dan Korea Selatan. Uji coba dengan China dimulai pada 17 Agustus, bertepatan dengan HUT ke-80 RI.
Konektivitas pembayaran tersebut diharapkan bisa mempermudah perdagangan bilateral dan mendukung pariwisata, khususnya bagi pelaku UMKM. BI menargetkan perluasan penggunaan QRIS Antarnegara ke China dapat terwujud setelah seluruh rangkaian uji coba dinyatakan siap.
(del/dhf)