SUSTAINABILITY SUMMIT 2025

IESR: RI Bisa Kembangkan Etanol Tanpa Ganggu Pangan, Bambu Jadi Opsi

CNN Indonesia
Rabu, 26 Nov 2025 14:40 WIB
Institute for Essential Services Reform (IESR) menilai Indonesia punya peluang besar untuk mengembangkan etanol tanpa harus mengorbankan kebutuhan pangan. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Institute for Essential Services Reform (IESR) menilai Indonesia punya peluang besar untuk mengembangkan etanol tanpa harus mengorbankan kebutuhan pangan.

CEO IESR Fabby Tumiwa mengatakan produksi etanol tidak harus bergantung pada tebu, melainkan bisa menggunakan berbagai jenis biomassa yang tersedia di banyak daerah.

"Saya yakin karena etanol itu bisa diproduksi dari biomassa lain. Kalau di Brasil memang tebu, di Indonesia ini kan ada banyak yang lain yang tanpa harus mengganggu pangan," ujar Fabby dalam forum CNN Indonesia Sustainability Summit 2025 di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Rabu (26/11).

Menurutnya, salah satu opsi yang bisa dikembangkan adalah bambu. Tanaman ini tumbuh cepat, dapat ditanam di berbagai lahan milik masyarakat, dan tidak perlu membuka hutan baru.

"Saya ingat salah satu jenis tumbuhan yang bisa diolah jadi etanol, dan bisa tumbuh di Indonesia itu bambu," ujar Fabby.

Ia menjelaskan bambu cukup mudah beradaptasi dan tersedia luas. Karenanya, ia menilai pendekatan ini dapat menjadi jalan keluar untuk memperkuat ketahanan energi tanpa menimbulkan konflik lahan maupun meningkatkan emisi.

"Tanam di bambu, di lahan-lahan yang dimiliki oleh masyarakat. Memang perlu perencanaan, nanti perlu ada off-taker, harus dibikin rantai pasoknya. Tapi teknologinya sudah ada, solusinya di sana," ujarnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya menghindari praktik produksi bioenergi yang berisiko memicu deforestasi atau mengganggu masyarakat adat.

"Kita enggak harus buka hutan, enggak harus ganggu hutan supaya emisi hutannya jangan naik lagi," kata Fabby.

Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-30 (COP30) digelar di Belem, Brasil, dengan fokus mengembalikan isu perubahan iklim sebagai prioritas global. Menyambut momentum tersebut, CNNIndonesia mengadakan forum Sustainability Summit 2025 bertajuk Navigating Growth in A Sustainable World After COP30.

Acara ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Utusan Khusus Presiden Bidang Perubahan Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, perwakilan UNDP, serta Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis PT Pertamina Agung Wicaksono.

(del/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK