Banjir dan Longsor Ganggu Distribusi BBM di Sumut

CNN Indonesia
Rabu, 26 Nov 2025 17:35 WIB
Banjir dan longsor yang terjadi selama beberapa hari terakhir menyulitkan distribusi BBM di Sumatera Utara (Sumut). Ilustrasi. (Arsip Polda Sumut).
Medan, CNN Indonesia --

Banjir dan longsor menerjang enam kabupaten/kota di Sumatera Utara (Sumut) lantaran hujan deras selama beberapa hari terakhir. Sejumlah akses jalan juga terputus sehingga menyulitkan distribusi bahan bakar minyak (BBM).

Area Manager Communication, Relations & CSR Regional Sumbagut PT Pertamina Patra Niaga Fahrougi Andriani Sumampouw mengatakan longsor yang terjadi di jalur Sibolga-Padangsidimpuan pada Senin (24/11) malam dan Selasa (25/11) pagi membatasi pergerakan kendaraan besar di beberapa titik sehingga suplai dari Fuel Terminal (FT) Sibolga ke sejumlah agen LPG dan SPBU harus diatur ulang.

"Dalam periode penyesuaian ini, potensi keterlambatan distribusi di beberapa lokasi masih dapat terjadi," ujar Fahrougi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (26/11/2025).

Perusahaan terus berkoordinasi intensif dengan pemerintah daerah, aparat, dan instansi penanganan kebencanaan untuk memastikan jalur distribusi aman dilalui serta mendukung percepatan pembersihan material longsor.

"Pola penyaluran disesuaikan melalui mekanisme alih suplai Regular-Alternative-Emergency (RAE), termasuk optimalisasi suplai BBM untuk SPBU di Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Padang Sidempuan, Padang Lawas, dan Padang Lawas Utara yang didukung dari IT Teluk Kabung, FT Dumai, dan IT Medan Group untuk produk Pertalite, Pertamax, Biosolar, dan Dexlite," jelasnya.

Fahrougi menambahkan untuk penyaluran energi ke wilayah Tapanuli Utara dan sekitarnya tetap terkoordinasi pasca terjadinya longsor yang menutup badan Jalan Lintas Sibolga-Tarutung pada Selasa (25/11/2025) pagi.

"Material longsor berupa tanah dan pepohonan menutup badan jalan sehingga jalur distribusi dari Fuel Terminal (FT) Sibolga ke sejumlah SPBU di Tapanuli Utara dan kabupaten sekitarnya untuk sementara tidak dapat dilalui mobil tangki," sebutnya.

Pertamina Patra Niaga telah berkoordinasi dengan perusahaan transportir untuk melakukan penyesuaian rute distribusi dan pengaturan suplai BBM agar penyaluran tetap dapat dikelola optimal sesuai kondisi akses yang tersedia.

"Informasi terbaru menunjukkan alat berat telah dikerahkan ke lokasi untuk percepatan pembersihan material longsor dan pembukaan jalur, sehingga kendaraan diharapkan dapat segera kembali melintas," paparnya.

Sementara itu, untuk penyaluran energi, khususnya LPG dan BBM, di wilayah Tapanuli Tengah, juga terkendala. Banjir menyebabkan sebagian akses jalan diberlakukan sistem buka tutup sehingga laju kendaraan melambat dan berpotensi menimbulkan penyesuaian waktu tempuh distribusi.

"Di sektor LPG, terdapat pangkalan yang terdampak dan telah dipindahkan sementara ke lokasi yang lebih aman guna menjaga kelancaran dan keamanan distribusi," sebutnya.

Pertamina Patra Niaga berkoordinasi dengan agen LPG, pangkalan di sekitar lokasi, SPBE, serta lembaga terkait untuk memastikan suplai tetap berjalan dan tidak terjadi gangguan signifikan terhadap ketersediaan LPG dan BBM bagi masyarakat.

"Pemantauan suplai dan kondisi akses jalan dilakukan secara intensif sambil menunggu situasi banjir berangsur normal. Pertamina mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati, membeli LPG dan BBM sesuai kebutuhan," jelasnya.

Bencana banjir dan longsor melanda 6 kabupaten/kota di Sumatra Utara (Sumut) akibat hujan dengan intensitas tinggi dalam beberapa hari terakhir. Keenam daerah itu yakni Kabupaten Tapanuli Tengah, Mandailing Natal, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Kota Sibolga, dan Nias.

Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan mengatakan tercatat 20 kejadian bencana, terdiri dari 12 tanah longsor, 7 banjir, dan 1 pohon tumbang yang tersebar di 6 kabupaten/kota. Peristiwa ini menyebabkan 19 warga menjadi korban, dengan rincian 10 orang meninggal dunia, 3 orang luka-luka, dan 6 orang masih dalam pencarian.

"Dampak kerusakan juga cukup luas, yaitu 2.393 kepala keluarga terdampak kerusakan rumah dan 445 warga harus mengungsi, sementara sejumlah akses jalan utama masih tertutup material longsor," ujarnya, Selasa (25/11/2025).

(fnr/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK