Dua kapal pengangkut BBM (bahan bakar minyak) yang membawa pasokan Pertalite dan Biosolar tertahan dan belum bisa bersandar selama tiga hari gara-gara cuaca ekstrem di perairan Belawan, Sumatera Utara.
Kedua kapal tersebut sebenarnya telah bersiaga untuk bersandar sejak Minggu (23/11). Namun, gelombang tinggi dan angin kencang di sekitar area Single Point Mooring (SPM) Belawan membuat proses sandar tidak bisa dilakukan. Meski posisinya sudah berada tepat di titik siap sandar, kapal tidak diizinkan merapat demi menjaga aspek keselamatan operasional.
Gelombang tinggi dan angin kencang di kawasan tersebut masuk kategori tidak aman sehingga seluruh aktivitas di SPM harus dihentikan sementara. Kondisi ini membuat arus suplai BBM ke Sumatera Utara ikut terhambat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Fahrougi Andriani Sumampouw menjelaskan Pertamina terus melakukan percepatan mitigasi agar distribusi BBM tetap terjaga.
"Pertamina melakukan segala upaya yang diperlukan untuk memastikan suplai tetap aman. Kami telah menyiapkan alih suplai dari Fuel Terminal terdekat serta meningkatkan koordinasi dengan berbagai pihak terkait. Saat ini tantangan terbesar adalah kondisi cuaca ekstrem yang membuat proses sandar belum dapat dilakukan," ungkap Fahrougi, Kamis (27/11).
Menurutnya Pertamina telah melakukan alih suplai (RAE) Pertalite dan Biosolar dari IT Lhokseumawe, FT Siantar, dan IT Dumai. Skema prioritas penyaluran juga diterapkan untuk menjaga ketersediaan di SPBU yang memasuki kategori stok kritis.
"Selain itu, penyaluran produk alternatif seperti Pertamax dan Pertamina Dex turut dimaksimalkan untuk mendukung kebutuhan energi masyarakat selama proses pemulihan suplai," ujarnya.
Pertamina juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan aparat terkait untuk memastikan situasi di lapangan tetap kondusif. Apabila cuaca mulai memungkinkan dan proses sandar dapat dilakukan hari ini, maka penyaluran Biosolar dan Pertalite diperkirakan kembali normal malam ini.
"Pertamina mengimbau masyarakat agar tidak panik dan tetap membeli BBM maupun LPG sesuai kebutuhan. Kami memastikan seluruh langkah percepatan terus dilakukan, dan suplai akan segera kembali normal begitu kondisi cuaca memadai untuk proses sandar," tambah Fahrougi. (FNR)
(fnr/dhf)