Maman Sidak BRI Buntut Laporan KUR di Bawah Rp100 Juta Diminta Agunan

CNN Indonesia
Kamis, 27 Nov 2025 20:30 WIB
Menteri UMKM Maman Abdurrahman mengungkapkan alasan sidak ke salah satu kantor cabang Bank Rakyat Indonesia (BRI) di daerah pada Rabu (26/11) kemarin. (CNN Indonesia/Sakti Darma Abhiyoso).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengungkapkan alasan sidak ke salah satu kantor cabang Bank Rakyat Indonesia (BRI) di daerah pada Rabu (26/11) kemarin.

Maman mengatakan ia melakukan sidak lantaran mendapatkan aduan usaha 'wong cilik' diminta menyerahkan agunan untuk pengajuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di bawah Rp100 juta.

"Jadi saya ini kan banyak dapat aspirasi bahwa kok kredit KUR dari angka Rp1 sampai Rp100 juta masih dimintakan agunan. Ya tentunya saya harus turun dong, cek juga. Tetapi turunnya saya kemarin itu belum bisa diambil kesimpulan," ujar Maman dalam konferensi pers Rapat Koordinasi Infrastruktur Publik dan Pembiayaan KUR di Ayana Mid Plaza, Jakarta, Kamis (27/11).

Maman mengatakan tak ada alasan khusus ia menyidak kantor BRI dibandingkan bank penyalur KUR lainnya.

Ia mengatakan saat berkunjung ke daerah tersebut tak sengaja melihat kantor BRI yang merupakan bank dengan persentase penyalur UMKM terbesar.

"Kebetulan saja saya lewat ada Bank BRI. Kalau di samping itu pas saya lihat ada Bank Mandiri, saya ke Bank Mandiri. Kalau di samping itu ada Bank BCA, saya ke Bank BCA juga. Kan ada 44 bank penyalur tuh, cuma memang yang paling banyak ya dari persentase BRI," ujar Maman.

Maman mengatakan sidak akan terus ia lakukan ke bank-bank jika berkunjung ke daerah. Hal itu katanya dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendistribusian KUR.

Dengan begitu, pelayanan bagi UMKM bisa dilakukan secara maksimal.

"Karena perintah Pak Presiden seperti itu, harus ada keberpihakan dan keseriusan kita kepada UMKM," kata Maman.

Berdasarkan catatan Kementerian UMKM, penyaluran KUR telah mencapai Rp 238,7 triliun atau 83,2 persen dari total plafon KUR 2025 sebesar Rp286,61 triliun per 15 November 2025.

Pemerintah menetapkan pengajuan KUR hingga Rp100 juta dipastikan tak butuh agunan tambahan. Sementara itu, suku bunga untuk seluruh jenis KUR termasuk KUR Super Mikro dan KUR Mikro ditetapkan flat 6 persen.

Angka ini lebih rendah dari ketentuan sebelumnya, di mana suku bunga KUR ditetapkan bervariasi antara 6-9 persen, tergantung plafon pinjaman.

(fby/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK