Pemerintah akan menyalurkan bantuan pangan berupa 34,3 ribu ton beras dan 6,8 juta liter minyak goreng kepada korban banjir Sumatera.
Bantuan ini bakal dikirim ke tiga provinsi dengan dampak paling luas, yaitu Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan pemerintah telah menggerakkan Perum Bulog, Satgas Pangan, Badan Pangan Nasional (Bapanas) hingga TNI untuk mempercepat distribusi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini saudara kita di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Aceh. Ada bencana banjir. Pemerintah akan mengirim bantuan. Yang pertama adalah bantuan beras, Sumatra Utara 16 ribu ton, kemudian minyak goreng 3.000 ton. Sumatra Barat, kita kirim beras 6.700 ton, minyak goreng 1.300 ton," ujar dia dalam konferensi pers di Kementan, Jakarta Selatan, Jumat (28/11).
Rincian dalam dokumen Bapanas menunjukkan Aceh menerima 10.613.640 kg beras dan 2.122.728 liter minyak goreng. Sumatera Utara mendapatkan 16.893.920 kg beras serta 3.378.784 liter minyak goreng, sementara Sumatera Barat memperoleh 6.794.960 kg beras dan 1.358.992 liter minyak goreng.
"Insya Allah, kalau saya sudah agak pulih, kami langsung turun ke lapangan, cek langsung," tutur dia lebih lanjut.
Bantuan tersebut dipersiapkan melalui penugasan Bulog dalam bentuk paket 20 kilogram beras dan empat liter minyak goreng per keluarga. Bapanas membuka peluang penyaluran tambahan apabila ada permintaan resmi dari pemerintah provinsi yang wilayahnya terdampak lebih berat.
Adapun ketiga provinsi tersebut berada dalam kondisi darurat akibat banjir dan longsor yang meluas sejak akhir November. Di Sumatra Utara, status tanggap darurat diberlakukan selama 14 hari setelah lebih dari sepuluh kabupaten dan kota terdampak bencana.
Pemerintah daerah mencatat korban jiwa dan ribuan pengungsi, sementara laporan kepolisian menunjukkan korban meninggal dan hilang dalam jumlah lebih besar serta kerusakan yang menyebabkan sejumlah wilayah terisolasi, termasuk Tapanuli Tengah dan Tapanuli Utara, yang akses jalan, listrik, dan komunikasi terputus.
Aceh juga berada dalam masa tanggap darurat selama 14 hari setelah banjir dan longsor menerjang 16 kabupaten dan kota. Lebih dari 119 ribu jiwa terdampak, lebih dari 20 ribu warga mengungsi, dan korban meninggal serta hilang masih dilaporkan.
Di Sumatra Barat, banjir bandang dan longsor melanda beberapa wilayah seperti Kota Solok dan Kabupaten Agam, dengan ratusan keluarga mengungsi dan korban meninggal yang terus ditemukan tim SAR.
(del/pta)