IHSG Berpeluang Hijau Awali Desember

CNN Indonesia
Senin, 01 Des 2025 06:15 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi menguat pada perdagangan Senin (1/12). Ilustrasi. (CNN Indonesia/Hesti Rika).
Jakarta, CNN Indonesia --

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi menguat pada perdagangan Senin (1/12).

Founder WH-Project William Hartanto mengatakan indeks saham berpeluang rebound pada awal pekan usai berhasil menjadikan level 8.500 sebagai support baru.

Ia melihat saat ini terjadi rotasi sektor yang kembali mengarah ke saham-saham new blue chips milik konglomerat, sementara tekanan terhadap IHSG masih berasal dari sektor perbankan.

"IHSG mulai menunjukkan sinyal pemulihan, meski tekanan dari perbankan tetap perlu diwaspadai," ujar William dalam riset hariannya.

Dengan sentimen tersebut, William memproyeksikan IHSG bergerak di rentang support 8.500 dan resistance 8.600 hari ini.

Ia pun merekomendasikan sejumlah saham, yakni ASII, DEWA, PGAS, dan UNTR.

Senada, Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan indeks saham masih berada dalam fase wave (iii) dari wave [iii], dengan potensi penguatan menuju area 8.660.

Meski demikian, ia mengatakan investor perlu mewaspadai kemungkinan koreksi di rentang 8.460-8.491 yang sekaligus akan menguji kekuatan area support.

"Kondisi ini menunjukkan IHSG masih punya ruang menguat, tetapi risiko koreksi jangka pendek tetap perlu dicermati," ujar Herditya dalam riset hariannya.

Dia pun memprediksi IHSG bergerak di level support 8.491, 8.428 dan resistance 8.616, 8.660 hari ini. Herditya pun merekomendasikan sejumlah saham, yakni ASII, BBRI, PTRO, dan TPIA.

IHSG ditutup di level 8.508 pada Jumat (28/11) sore. Indeks saham melemah 37,15 poin atau minus 0,43 persen dari perdagangan sebelumnya.

Mengutip RTI Infokom, investor melakukan transaksi sebesar Rp20,30 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 40,98 miliar saham.

Pada penutupan pekan lalu, 282 saham menguat, 370 terkoreksi, dan 159 stagnan.

Catatan Redaksi: Berita ini tidak dibuat untuk merekomendasikan atau tidak merekomendasikan saham tertentu. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.

(del/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK