BPS Beber Risiko Gagal Panen Mengintai Imbas Banjir Sumatra

CNN Indonesia
Senin, 01 Des 2025 16:37 WIB
Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan sederet dampak dari bencana yang terjadi di Pulau Sumatra, yakni Aceh, Sumatra Barat, hingga Sumatra Utara.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan sederet dampak dari bencana yang terjadi di Pulau Sumatra, yakni Aceh, Sumatra Barat, hingga Sumatra Utara. Ilustrasi. (CNNIndonesia/Farida).
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan sejumlah dampak dari bencana yang terjadi di Pulau Sumatra, yakni Aceh, Sumatera Barat (Sumbar), hingga Sumatera Utara (Sumut).

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menyebut salah satu dampak nyata adalah potensi gagal panen.

"Risiko atau potensi gagal panen ini berpeluang meningkat menjelang akhir 2025, termasuk di November dan Desember, yang memiliki risiko lebih besar karena terkait cuaca ekstrem, seperti adanya banjir," tuturnya dalam Konferensi Pers di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin (1/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian, bencana di beberapa wilayah, seperti yang kita ketahui di Sumatra ada di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan wilayah lainnya. Dan juga tentunya ini berdampak pada lahan pertanian, khususnya sawah dan pertanaman padi," sambung Pudji.

Pudji mengatakan BPS kini tengah memperpanjang pengamatan lapangan terkait Kerangka Sampel Area (KSA) di tiga wilayah terdampak bencana tersebut.

Ia menyebut luasan potensi gagal panen di November 2025 baru akan disampaikan pada Januari 2026 mendatang.

Di lain sisi, ia menyoroti bagaimana BPS kesulitan mengumpulkan data di lapangan terkait kondisi indeks harga konsumen (IHK). Ini menyusul data bahwa Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang justru mengalami deflasi secara bulanan.

Aceh tercatat deflasi 0,67 persen month to month (mtm) pada November 2025 alias menjadi yang terdalam bulan ini. Disusul Sumut yang mencatat deflasi 0,42 persen dan Sumbar deflasi 0,24 persen.

Sementara itu, Indonesia mencatatkan inflasi 0,17 persen secara bulanan. Inflasi juga terjadi secara tahunan alias year on year (yoy) sebesar 2,72 persen dan 2,27 persen year to date (ytd) atau tahun kalender.

"Bencana di 3 wilayah yang terjadi saat ini terjadi di pertengahan minggu keempat November (2025). Dari pantauan BPS saat ini bahwa kondisinya mengakibatkan terkendalanya infrastruktur, sehingga pasar tempat pelaksanaan survei IHK juga terkena bencana, seperti yang terjadi di Sibolga saat ini, sehingga data pasar masih terus diusahakan," tutur Pudji.

Melihat hal itu, Pudji memperkirakan dampak bencana alam Sumatra baru akan terekam pada rilis data bulan depan.

"Jadi, tidak di bulan ini (terlihat dampak bencana), nanti bulan depan akan kita lihat dampaknya," tandasnya.

[Gambas:Video CNN]

(skt/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER