Badan Gizi Nasional (BGN) memastikan rekening setiap mitra Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tidak akan pernah kosong mulai Januari 2026.
Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan pihaknya akan menggunakan anggaran sebesar Rp900 miliar per hari mulai 1 Januari 2026.
"Kami akan mengirimkan uang atau menggunakan uang per hari Rp900 miliar," ujar Dadan dalam Rapat Pimpinan Nasional Kadin Indonesia di Park Hyatt, Jakarta Pusat, Senin (1/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan dari angka tersebut sebesar 85 persen anggaran per harinya akan digunakan untuk membeli bahan baku makan bergizi gratis (MBG).
"Jadi Rp900 miliar itu, 85 persennya digunakan untuk membeli bahan baku. Bahan bakunya 95 sampai 99 persen produk-produk pertanian. Kemudian, 10,5 persen digunakan untuk membayar ibu-ibu dan bapak-bapak yang bekerja (petugas SPPG). Jadi, ini satu dorongan ekonomi yang cukup besar," tambahnya.
Selanjutnya, Dadan menegaskan akun rekening virtual setiap mitra SPPG akan otomatis terisi kembali sejumlah Rp500 juta jika sudah terpakai atau berkurang.
"Setiap SPPG operasional, uangnya akan selalu ada dalam virtual account. Itu kita akan isi Rp500 juta. Jadi kalau berkurang Rp300 juta, otomatis akan kembali ke Rp500 juta. Dan itu yang akan terjadi selamanya," jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan nantinya mitra SPPG tidak perlu mengusulkan proposal keuangan, hanya perlu melaporkan penggunaan uang setiap bulannya.
"Jadi tidak ada lagi nanti mitra (SPPG) yang harus mengusulkan proposal setiap bulan. Tapi, melaporkan penggunaan uang setiap bulan karena rekening virtual account-nya akan kita isi dengan otomatis," ujarnya.
Dalam kesempatan sama, Dadan menyampaikan anggaran BGN 2026 telah ditetapkan sebesar Rp335 triliun, dengan dana cadangan sebesar Rp67 triliun.
"Pagu BGN itu sudah diputuskan. Senilai Rp268 triliun dengan dana cadangan Rp67 triliun sehingga tahun 2026, anggaran BGN kurang lebih Rp335 triliun," ujar Dadan.
(fln/sfr)