Siapa Pemilik PT Toba Pulp Lestari?

CNN Indonesia
Rabu, 03 Des 2025 10:17 WIB
Siapa pemilik PT Toba Pulp Lestari Tbk menarik perhatian publik di tengah bencana besar banjir dan tanah longsor di Pulau Sumatra. (Foto: web PT. Toba Pulp Lestari)
Jakarta, CNN Indonesia --

Siapa pemilik PT Toba Pulp Lestari Tbk tengah menarik perhatian publik di tengah bencana banjir besar dan tanah longsor di Pulau Sumatra.

Emiten berkode INRU ini membantah menjadi biang kerok banjir dahsyat di Sumatra, yang telah memakan korban jiwa hingga 604 orang per Senin kemarin (1/12).

Lalu, siapa pemilik Toba Pulp Lestari?

Semula, Toba Pulp Lestari bernama PT Inti Indorayon Utama Tbk (INRU). Perusahaan ini didirikan pada 26 April 1983 di Sumatera Utara oleh pengusaha nasional Sukanto Tanoto. Bidang usahanya memproduksi bubur kertas dan serat rayon dari kayu.

Pada 16 Mei 1990, perusahaan melakukan penawaran umum perdana (IPO) di bursa denan kode saham INRU, yang kini masih dipakai meski perusahaan berganti nama.

Perjalanan bisnis Indorayon Utama banyak diwarnai konflik agraria dengan masyarakat sekitar. Perusahaan dituding melakukan pencemaran lingkungan, pemicu penyebaran penyakit kulit, deforestasi besar-besaran, hingga merampas tanah warga secara tidak adil.

Pada 1999, Presiden RI ke-3 BJ Habibie menghentikan sementara operasional pabrik INRU dan menunjuk auditor independen untuk menginvestasi dugaan kerusakan lingkungan. Namun, audit tak pernah dijalankan.

Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) kembali menutup operasi INRU meski akhirnya dibuka kembali pada 2000 dengan syarat menyetop produksi rayon.

Di tahun yang sama, Indorayon memutuskan berganti nama menjadi Toba Pulp Lestari. Dalam perjalanannya, pemilik saham pun berubah.

Berdasarkan informasi dalam Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pemilik Toba Pulp Lestari bukan lagi Sukamto Tanoto.

Toba Pulp Lestari dimiliki oleh perusahaan investasi asal Hong Kong, Allied Hill Limited, yang menguasai 92,54 persen saham. Sementara, sisa 7,46 persen dimiliki publik.

Allied Hill merupakan entitas holding yang sepenuhnya dimiliki Everpro Investments Limited milik Joseph Oetomo.

Belakangan, Toba Pulp Lestari terseret bencana besar banjir dan longsor Sumatra. Perusahaan dituding sebagai biang kerok peristiwa itu.

Tudingan itu dibantah Toba Pulp Lestari. Bantahan disampaikan perorangan melalui surat resmi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 1 Desember 2025.

"Perseroan dengan tegas membantah tuduhan bahwa operasional menjadi penyebab bencana ekologi," ujar Corporate Secretary Anwar Lawden yang dikutip Selasa (2/12).

INRU mengklaim menjalankan operasional sesuai dengan Standar Operasional Prosedur yang jelas dan terdokumentasi. Pemantauan lingkungan dilakukan secara periodik, bekerja sama dengan lembaga independen dan tersertifikasi, untuk memastikan seluruh aktivitas sesuai ketentuan yang berlaku.

"Seluruh kegiatan HTI (Hutan Tanaman Industri) telah melalui penilaian High Conservation Value (HCV) dan High Carbon Stock (HCS) oleh pihak ketiga untuk memastikan penerapan prinsip Pengelolaan Hutan Lestari," terangnya.

Menurut Anwar, dari total areal 167.912 Ha, perseroan hanya mengembangkan tanaman eucalyptus sekitar 46 ribu Ha. Sementara, sisanya dipertahankan sebagai kawasan lindung dan konservasi.

Audit menyeluruh oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah dilakukan pada 2022-2023 dan hasilnya menyatakan bahwa Perseroan TAAT mematuhi seluruh regulasi serta tidak ditemukan pelanggaran terhadap aspek lingkungan maupun sosial.

"Mengenai tuduhan deforestasi, kami tegaskan bahwa Perseroan melakukan operasional pemanenan dan penanaman kembali di dalam konsesi berdasarkan tata ruang, Rencana Kerja Umum (RKU), dan Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang telah ditetapkan pemerintah," tegas Anwar.

(pta)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK