Bos Bea Cukai Respons Ancaman Pembekuan oleh Purbaya

CNN Indonesia
Rabu, 03 Des 2025 12:47 WIB
Djaka menilai ancaman Purbaya soal membekukan Ditjen Bea Cukai merupakan bentuk koreksi untuk membenahi kultur di direktoratnya.
Djaka menilai ancaman Purbaya soal membekukan Ditjen Bea Cukai merupakan bentuk koreksi untuk membenahi kultur di direktoratnya. (Foto: CNN Indonesia/Sakti Darma Abhiyoso)
Jakarta, CNN Indonesia --

Direktur Jenderal Bea Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Djaka Budhi Utama merespons ancaman Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang ingin membekukan direktorat tersebut.

Ia menegaskan ancaman itu merupakan bentuk koreksi terhadap DJBC. Akan tetapi, Djaka tak ingin direktoratnya dibekukan sang Bendahara Negara.

"Apa yang menjadi sejarah kelam 1985 sampai dengan 1995 itu (pembekuan Bea Cukai), kita tidak ingin itu terjadi ataupun diulangi oleh Bea Cukai. Sehingga tentunya bahwa Bea Cukai harus berbenah diri untuk menghilangkan image negatif," jelasnya ditemui usai Pemusnahan BKC Ilegal di Kantor Wilayah Bea Cukai Jakarta, Rabu (3/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Djaka mengatakan dirinya akan memulai pembenahan dari kultur kerja DJBC. Ia juga mendorong peningkatan kerja para anak buah, yang ditempuh melalui pengawasan di pelabuhan atau bandara.

Djaka juga berjanji memperbaiki semua pelayanan untuk masyarakat. Ia paham masih ada ketidakpuasan dari masyarakat, tapi Djaka yakin Bea Cukai bisa sedikit demi sedikit memperbaikinya.

Dirinya mencontohkan telah menggunakan kecerdasan buatan (AI) di sejumlah pintu masuk Indonesia demi menghindari praktik underinvoicing. Meski belum sempurna, Djaka mengklaim itu adalah bagian dari upaya perbaikan.

"Yang masih bandel, kita selesaikan, itu saja. Ini karena kan kita ada proses, ada yang proses, sedikit banyak. Saya gak ini berapa (pegawai nakal) yang sudah kita tindak, tetapi sudah melalui proses, apakah itu dari kepatuhan internal maupun dari Itjen Kementerian Keuangan," ucapnya.

"Mungkin image di masyarakat bahwa Bea Cukai adalah sarang pungli itu sedikit demi sedikit kita hilangkan. Kami memohon dukungan dari masyarakat untuk mendukung bagaimana kita ke depan menjadi lebih baik," tandasnya.

Sebelumnya, Purbaya menegaskan sudah meminta izin kepada Presiden Prabowo Subianto untuk membenahi Ditjen Bea Cukai selama setahun ke depan.

Purbaya mengklaim image Bea Cukai kurang bagus dari sejumlah sisi, baik di media, di masyarakat, bahkan di pimpinan tertinggi Indonesia alias Presiden Prabowo.

"Biarkan, beri waktu saya untuk memperbaiki Bea Cukai. Karena ancamannya serius, kalau Bea Cukai gak bisa memperbaiki kinerjanya dan masyarakat masih gak puas, Bea Cukai bisa dibebukan," kata Purbaya usai Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta Pusat, Kamis (27/11).

"Kalau kita gagal memperbaiki, nanti 16 ribu orang pegawai Bea Cukai dirumahkan. Orang Bea Cukai pintar-pintar dan siap untuk mengubah keadaan," tambahnya.

Pembekuan Bea Cukai pernah terjadi pada 1985 alias di era kepemimpinan Presiden ke-2 Soeharto. Soeharto saat itu merumahkan seluruh pegawai instansi tersebut selama 4 tahun lamanya.

Soeharto membekukan Bea Cukai demi memerangi korupsi yang gila-gilaan di instansi tersebut. Saat itu, pengganti dalam tugas bea dan cukai adalah perusahaan Swiss yang bernama Suisse Generale Surveillance atau SGS3.

[Gambas:Video CNN]

(skt/pta)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER