Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyoroti indeks persaingan usaha Indonesia lebih rendah dibandingkan negara tetangga, termasuk Singapura dan Filipina.
Wakil Ketua KPPU Aru Armando mengatakan skor persaingan pasar Indonesia dalam laporan World Bank B-Ready 2024 berada di angka 52. Angka ini di bawah Vietnam di level 57,67 dan Singapura 62,29.
"Nilai indikator untuk perdana usaha di Indonesia tahun 2024 skornya itu adalah 5. Ini ada di bawah Singapura jauh, dan ada di bawah Vietnam," katanya dalam dalam media gathering di di ABETO-Menteng, Jakarta, Rabu (3/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aru mengatakan peningkatan kualitas persaingan usaha secara signifikan sangat dibutuhkan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen. Persaingan usaha yang sehat bukan cuma pelengkap pertumbuhan ekonomi, melainkan infrastrukturnya.
Lihat Juga : |
Berdasarkan studi yang ia temukan, ada korelasi positif antara indeks persaingan usaha dengan pertumbuhan ekonomi. Pasalnya, salah satu kunci pertumbuhan ekonomi adalah investasi.
"Ketika investasi mau masuk, investor yang mau masuk itu pasti akan melihat salah satu indikator, apakah iklim persaingan usaha di negara tersebut baik atau tidak. Kalau misalnya iklim persaingan usahanya tidak baik, mereka tentu akan berpikir untuk ulang," katanya.
"Kalau mau pertumbuhan ekonomi maka perbaiki kompetisi karena iklim kompetisi yang baik, iklim kompetisi yang sehat Itu akan dengan sendiri Itu akan menarik investasi ke Indonesia," imbuh Aru.
(fby/pta)