276 SPPG Disulap Jadi Dapur Umum Bagi Pengungsi Banjir Sumatra

CNN Indonesia
Rabu, 03 Des 2025 19:23 WIB
Sebanyak 276 SPPG atau dapur MBG di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat difungsikan sebagai dapur umum bagi korban banjir dan longsor. Ilustrasi. (AFP/CHAIDEER MAHYUDDIN).
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebanyak 276 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat difungsikan sebagai dapur umum bagi pengungsi banjir dan longsor.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyampaikan seluruh SPPG di wilayah terdampak kini beroperasi untuk membantu masyarakat tanpa kecuali.

"Dalam keadaan bencana ini, sekarang ada 81 SPPG di Aceh yang melayani pengungsi. Kemudian di Sumatera Utara ada 129 SPPG yang melayani pengungsi. Di Sumatera Barat ada 66 yang melayani pengungsi. Jadi total seluruhnya ada 276 SPPG yang masih melayani pengungsi," kata Dadan di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta Pusat, Rabu (3/12).

Dadan menjelaskan layanan makanan bagi pengungsi menggunakan alokasi anggaran reguler yang sudah tersedia, mengingat dana operasional SPPG biasanya disertakan dalam mekanisme penjualan harian.

Kendati demikian, penyesuaian tetap dilakukan agar kebutuhan warga terdampak bencana dapat terpenuhi.

"Kan kita selalu memasukkan uang di dalam penjualan. Dalam keadaan bencana, anak sekolah kan libur. Sementara anak-anak yang jadi korban kan juga ada di pengungsian. Jadi kita harus layani," tuturnya.

"Tapi ketika terjadi bencana gitu, tidak hanya anak-anak yang kita lakukan bantuan, tapi seluruh masyarakat yang mengalami musibah. Jadi harus kita layani," tambah Dadan.

Saat ini setiap pengungsi menerima satu porsi makanan per hari. Dadan menjelaskan layanan ini masih mengacu pada skema reguler yang menggunakan anggaran operasional BGN.

"Ya (satu kali makan atau satu porsi per orang per hari)," ujarnya.

Ia menambahkan penyediaan makanan bagi pengungsi tidak mendapatkan alokasi tambahan karena tetap memakai pagu yang sudah disiapkan untuk BGN tahun ini, yakni Rp71 triliun.

Terkait kemungkinan penambahan jatah makan seiring perkembangan situasi di lapangan, Dadan menyebut hal tersebut masih akan dipertimbangkan.

"Nanti kita lihat sesuai kebutuhan ya," ujarnya.

Dukungan terhadap operasional SPPG juga disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan.

Pria yang akrab disapa Zulhas ini menilai keberadaan ratusan SPPG yang kini beralih fungsi menjadi dapur umum sangat membantu percepatan layanan pangan bagi para pengungsi.

"Kami juga terima kasih banyak pada SPPG di manapun berada, tadi termasuk yang di Aceh, Sumatera Utara, dan di Sumatera Barat, termasuk yang Polri punya. Ini ratusan SPPG berubah fungsi menjadi dapur untuk pelayanan umum," ujar Zulhas dalam kesempatan sama.

"Di Aceh ada 81 (SPPG) ya, nambah tadi 63, sekarang sudah 81, melayani ratusan ribu ya. Kemudian di Sumatera Utara ada 129, melayani juga ratusan ribu penerima manfaat, juga di Sumatra Barat 66. Jadi luar biasa peran SPPG ini ternyata luar biasa manfaatnya," lanjutnya.

Banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat menimbulkan korban jiwa mencapai 810 orang hingga Rabu (3/12).

BNPB mencatat 612 orang masih hilang dan lebih dari 2.600 warga mengalami luka-luka. Total warga terdampak mencapai 3,2 juta jiwa.

Meski belum berstatus bencana nasional, pemerintah menyatakan penanganan dilakukan secara nasional.

"Seluruh kementerian/lembaga diperintahkan oleh Bapak Presiden (Prabowo Subianto) termasuk TNI-Polri, BNPB dan semua komponen untuk mengerahkan sumber dayanya semaksimal mungkin menangani bencana di Sumatera," ujar Menko PMK Pratikno.

(del/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK