Data Kesuburan Tanah, Cara Pupuk Indonesia Jaga Efisiensi Ekosistem

Pupuk Indonesia | CNN Indonesia
Jumat, 05 Des 2025 20:25 WIB
Pendekatan Pupuk Indonesia ini bertujuan menghindari penggunaan pupuk secara berlebihan, yang dapat mengurangi efisiensi produksi secara keseluruhan.
(Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Pupuk Indonesia (Persero) menyatakan, pupuk organik dan anorganik, atau yang biasa disebut pupuk kimia, secara esensi merupakan dua hal yang saling melengkapi.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Operasi Pupuk Indonesia, Dwi Satriyo Annurogo yang menegaskan, kedua jenis pupuk itu tak perlu terus dipertentangkan. Dijelaskan, tanaman memang membutuhkan 'asupan' yang diperoleh dari alam, seperti karbon, hidrogen, dan oksigen.

Namun, kata Satriyo, 'makanan' utama tanaman adalah nitrogen, fosfat, dan kalium (NPK) seperti yang termuat dalam pupuk organik maupun pupuk anorganik. Tanpa pupuk, tanaman tidak dapat bertumbuh dengan baik, dan hasil produksinya juga tak bakal maksimal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Satriyo menegaskan, penggunaan pupuk organik tanpa anorganik akan mengurangi hasil kualitas produksi tanaman.

"Pupuk organik untuk tanah, pupuk anorganik untuk makanan tanaman. Ini yang harus kita ambil esensinya. Ini saling melengkapi, bukan dua jenis pupuk yang dipertentangkan, mana yang lebih baik," ujar Satriyo di Jakarta, Kamis (4/12).

Ia menjelaskan, pupuk organik dapat memperbaiki struktur tanah dengan menjadikannya lembih gembur, dan meningkatkan kesuburan tanah dalam jangka panjang. Di sisi lain, pupuk organik tidak berdampak langsung terhadap produktivitas tanaman.

Di sini, pupuk anorganik berperan mengisi kekurangan tersebut. Pada saat bersamaan, penggunaan pupuk anorganik secara terus-menerus juga dapat menurunkan kesuburan tanah. Hal ini akan menyebabkan peningkatan dosis pupuk anorganik yang dibutuhkan.

Menurut Satriyo, Indonesia perlu memaksimalkan penggunaan teknologi dan data terkait pengelolaan lahan pertanian agar dapat beradaptasi dengan krisis iklim saat ini. Langkah ini akan berguna dalam pemberian pupuk dalam takaran yang tepat.

"Jangan berlebih atau tidak kurang. Nah, ini perlu big data untuk tanah dan komoditi," katanya.

Untuk itu, Pupuk Indonesia memiliki data kesuburan tanah per kecamatan di Jawa, Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi. Data tersebut mencakup informasi tentang kandungan nitrogen, fosfat, kalium, sampai tingkat keasaman.

Dengan data yang detail hingga tingkat kecamatan, rekomendasi komposisi pupuk untuk setiap jenis tanah bisa lebih optimal. Pendekatan Pupuk Indonesia ini bertujuan menghindari penggunaan pupuk secara berlebihan, yang dapat mengurangi efisiensi produksi secara keseluruhan.

Satriyo mengingatkan, saat ini pendekatan lama yang meyakini semakin banyak pupuk, tanah akan semakin subur, sudah tak sesuai diterapkan.

"Itu ada titik optimalnya, semakin banyak juga akan mencemari tanah juga tidak, akan boros juga Akan ada, akan menjadi faktor yang tidak, yang justru kontraproduktif terhadap pertumbuhan tanaman," pungkas Satriyo.

(rea/rir)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER