RI Surplus Beras 4,7 Juta Ton Tahun Ini

CNN Indonesia
Senin, 08 Des 2025 17:19 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan Indonesia mengalami surplus atau kelebihan pasokan beras 4,7 juta ton pada 2025. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan Indonesia mengalami  kelebihan pasokan (surplus) beras sebesar 4,7 juta ton pada 2025.

Ia mengatakan produksi beras tahun ini mencapai 34,77 juta ton, meningkat dibandingkan produksi tahun lalu sebanyak 30 juta ton.

"Jadi kalau tahun lalu kita impor 4,5 juta (ton). Tahun ini kita kelebihan stok 4,7 juta (ton)," kata pria yang akrab disapa Zulhas itu dalam acara BIG Conference 2025 di Hotel Raffles Jakarta, Senin (8/12).

Zulhas mengatakan peningkatan produksi padi membuat pendapatan petani naik. Kehidupan petani diklaim semakin sejahtera.

Hal itu setidaknya terlihat dari Nilai Tukar Petani (NTP) yang naik dari 116 pada 2024 ke 124 pada 2025. NTP merupakan perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib). NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan.

"Selain produksi naik, pendapatan kita naik. Harga belinya (harga pembelian pemerintah) kita naikkan, dari Rp5.500 ke Rp6.500, jadi naik juga income petani. Jadi ada dua kenaikan income petani, dari harga, dari produktivitas. Sehingga Nilai Tukar Petani tahun lalu 116, tahun ini 124," kata Zulhas.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan swasembada pangan tidak sesulit yang dibayangkan dan optimis hal itu akan tercapai dalam waktu dekat.

"Swasembada mudah, semudah membalikkan telapak tangan. Bukan dibalik, tidak semudah membalikkan telapak tangan," kata Amran dalam HIPMI-Danantara Indonesia Business Forum 2025 di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta Pusat, Senin (20/10).

Amran menyoroti swasembada pangan RI sudah mulai terlihat pada beras. Lembaga internasional bahkan sudah memprediksi produksi beras RI meningkat.

Salah satunya prediksi Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) yang memperkirakan produksi beras RI pada 2025 mencapai 34,6 juta ton, tumbuh 4,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Ramalan itu disampaikan USDA pada April lalu.

"Amerika sudah ramal bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran itu produksi (beras) 34 (juta ton). Kami kunjungan ke Amerika, tanya tentang ini apa yang digunakan, sepertinya gunakan satelit. Jadi beras kita mereka sudah tahu," katanya.

Sementara itu, Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) memprediksi Indonesia menjadi negara dengan produksi beras tertinggi ke dua di dunia setelah Brasil. Berdasarkan data FAO, beras Indonesia diprediksi mencapai 35,6 juta ton pada masa tanam 2025/2026.

"Kita diakui oleh FAO. Ini, ini FAO mengakui, minggu lalu kita diberi penghargaan. Ini, kita nomor 2 kenaikan produksi dunia. Brasil nomor 1. Insyaallah mudah-mudahan tahun depan Indonesia posisi nomor 1 dunia," ungkapnya.

 

(fby/pta)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK