PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) bersama BSI Maslahat mendirikan dapur umum dan posko kesehatan di Kabupaten Langsa, Aceh, guna membantu masyarakat yang terdampak bencana hidrometeorologi. Fasilitas ini diharapkan dapat meringankan kebutuhan dasar warga sekaligus mempercepat proses pemulihan di wilayah tersebut.
Dapur umum yang mulai beroperasi pada 6 Desember 2025 ini merupakan kolaborasi antara BSI dan BSI Maslahat. Langsa dipilih karena memiliki kesiapan infrastruktur dan ketersediaan air bersih.
Setiap hari, dapur umum BSI menargetkan distribusi hingga 2.000 paket makanan untuk warga di Aceh Tamiang, Langsa, dan Kuala Simpang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu BSI juga menyalurkan bantuan lain. hingga 8 Desember 2025, total bantuan logistik yang dikirimkan BSI untuk masyarakat terdampak bencana mencapai 44 ton ke tiga provinsi yakni Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat.
Bantuan didistribusikan dalam bentuk sembako, perlengkapan kebersihan, obat-obatan, pakaian dan alat komunikasi. BSI juga memperkuat jaringan komunikasi melalui kontribusi bantuan untuk Pemerintah sebanyak 22 unit starlink dan 12 telepon satelit.
Secara terpisah BSI juga berkomitmen menambah bantuan senilai Rp1 miliar pada Konser 100 Musisi Heal Sumatra di Jakarta pada 8 Desember 2025. Melalui berbagai bentuk dukungan tersebut, BSI dan BSI Maslahat berharap dapat membantu meringankan beban masyarakat terdampak sekaligus mempercepat pemulihan pasca-musibah di wilayah Sumatra.
Pemulihan Layanan Perbankan
Selain menyalurkan bantuan kemanusiaan, BSI juga terus memulihkan layanan perbankan bagi nasabah di daerah terdampak. Dari 23 kabupaten/kota di Aceh, sebanyak 13 wilayah terkena dampak bencana.
Hingga Senin, 8 Desember 2025, BSI telah kembali menghadirkan layanan operasional di seluruh kabupaten tersebut, termasuk di Kuala Simpang, Aceh Tamiang, meski belum seluruh kantor cabang beroperasi penuh.
Dari total 145 kantor BSI di Region Aceh, sebanyak 126 kantor telah kembali melayani nasabah, sementara 19 lainnya masih dalam proses pemulihan.
Hingga 5 Desember 2025, kantor cabang yang sudah beroperasi tersebar di Banda Aceh (50 outlet), Lhokseumawe (40 outlet), dan Meulaboh (36 outlet). Sementara itu, 478 dari 920 unit ATM telah kembali aktif atau mencapai tingkat ketersediaan 52%.
Pemulihan juga berjalan cepat di wilayah lain. Di Region Medan, seluruh kantor cabang telah beroperasi 100%, dengan 442 dari 488 ATM kembali normal (availability 91%). Di Sumatra Barat, seluruh ATM BSI sudah berfungsi sepenuhnya.
Di wilayah dengan dampak lebih berat, seperti Langsa, kantor cabang yang kembali aktif meliputi KCP Gampong Jawa dan KC Langsa Kota.
Sementara di Kuala Simpang, layanan telah dibuka di KC Seumadam dan KCP Sungai Liput. Sepanjang pekan sebelumnya, BSI melakukan pembersihan serta menyiapkan operasional agar layanan dapat segera pulih.
Sepanjang pekan kemarin BSI melakukan pembersihan dan penyiapan operasional agar outlet bisa segera beroperasi melayani nasabah dan ATM juga dapat digunakan.
"Saat ini masih ada 19 cabang yang belum beroperasi dan sedang diupayakan maksimal pembersihan dan alternatif agar cabang dan ATM segera dapat beroperasi," kata Wisnu Sunandar, Corporate Secretary BSI.
Tak hanya layanan perbankan, beberapa kantor BSI juga difungsikan sebagai pusat kegiatan warga. Di lokasi tersebut tersedia akses WiFi Starlink dan fasilitas pengisian daya ponsel agar masyarakat tetap terhubung dengan keluarga mereka.
(ory/ory)