Indonesia Eximbank Dorong Potensi Ekspor Kemiri Nusa Tenggara Barat

Advertorial | CNN Indonesia
Selasa, 09 Des 2025 23:48 WIB
Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) kembali menegaskan komitmen mendukung penguatan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) berorientasi ekspor
Jakarta, CNN Indonesia --

Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) kembali menegaskan komitmen mendukung penguatan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) berorientasi ekspor melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Salah satu langkah nyata diwujudkan adalah pemberdayaan Desa Devisa Kemiri di Lombok Tengah, yang memiliki potensi besar menjadi komoditas ekspor.

Data Indonesia Eximbank Institute menunjukkan, Indonesia saat ini berada di peringkat ke-13 dalam ekspor kemiri dunia dengan nilai sebesar US$4 juta atau sekitar 0,5 persen dari total ekspor global.

Namun, tren positif mulai terlihat. Ekspor kemiri Indonesia terkini mencatat lonjakan signifikan, meningkat 350 persen secara tahunan dengan nilai mencapai US$9,58 juta. Dari sisi volume, kenaikan lebih besar mencapai 413 persen menjadi 6,95 ribu ton.

Saat ini, Bangladesh dan Malaysia menjadi tujuan ekspor utama dengan pangsa sebesar 64 persen. Sementara Amerika Serikat dan China tercatat sebagai pasar terbesar dunia dengan nilai impor masing-masing US$500 juta dan US$320 juta.

Potensi pasar yang belum tergarap tercatat sangat besar, antara lain China dengan nilai US$232 juta, Amerika Serikat US$82 juta, Vietnam US$28 juta, Jerman US$20 juta, dan Belanda US$10 juta.

Melihat potensi tersebut, Indonesia Eximbank memberikan dukungan strategis untuk meningkatkan daya saing kemiri asal Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Bantuan yang diberikan mencakup satu unit mesin Automatic Vacuum Packager untuk memperpanjang masa simpan dan menjaga higienitas produk, dua unit mesin pendingin (dryer) untuk mempercepat proses pengeringan dan pemecahan kemiri, serta 2 ribu bibit kemiri varietas unggul guna mendukung peremajaan lahan, meningkatkan produktivitas, dan menjaga kelestarian tanah.

"Program ini dirancang untuk meningkatkan kualitas produk kemiri lokal, memperpanjang daya simpan, menjaga standar mutu pasca-panen, mempercepat proses pengeringan, serta mendukung pemberdayaan petani agar pendapatan masyarakat meningkat," kata Anggota Dewan Direktur Indonesia Eximbank, Yon Arsal saat penyerahan bantuan TJSL di Lombok, beberapa waktu lalu.

Desa Devisa Kemiri di Lombok Tengah sendiri merupakan kontributor ekspor kemiri Indonesia. Didukung oleh program pembinaan yang mencakup 40 desa dan memberdayakan sekitar 350 petani, dengan 60 persen di antaranya adalah petani inti perempuan, Desa Devisa ini berhasil mencapai kapasitas produksi hingga 120 ton per tahun, dengan 40 persen penjualan ditujukan untuk pasar ekspor.

Inisiatif ini juga merupakan wujud komitmen Indonesia Eximbank dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDG) 2, yaitu mengakhiri kelaparan dan mendorong pertanian berkelanjutan bagi kemiri varietas unggul; SDG 5, yaitu kesetaraan gender; serta SDG 8, yaitu mendorong pertumbuhan ekonomi dan pekerjaan bagi kelompok petani dan masyarakat sekitar.

Dukungan ini diperkirakan akan memberikan dorongan signifikan pada volume produksi kemiri di Lombok Tengah, sehingga dapat membuka peluang penjualan yang jauh lebih besar, serta memicu perputaran ekonomi di tingkat masyarakat lokal.

Selain itu, potensi ekspor komoditas kemiri ke pasar internasional diyakini akan meningkat, seiring dengan peningkatan volume produksi kemiri.

"Kami percaya kontribusi ini akan menjadi bagian dari langkah besar untuk menumbuhkan kesejahteraan masyarakat sekaligus memperkuat keberlanjutan komoditas kemiri di Lombok Tengah," ujar Yon Arsal.

(adv/adv)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER