Menteri ATR/BPN Nusron Wahid memastikan negara akan hadir membantu warga yang sertifikat tanahnya hilang karena banjir. Bahkan, pembuatan sertifikat baru itu akan diberikan secara gratis.
"Kami pastikan negara akan hadir di dalam masalah penanganan tersebut. Kalau ada sertifikat yang hanyut karena banjir, dijamin aman karena data kita kuat. Bagi yang belum bersertifikat insya Allah tetap bisa terdeteksi dari tetangga-tetangganya bidang ini," ujar Nusron di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (10/12).
Nusron menerangkan hingga kini 65 ribu hektare (ha) sawah di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat tertutup lumpur imbas bencana banjir dan longsor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, sawah-sawah tersebut hampir tak berbentuk karena tertimpa lumpur yang cukup tebal. Butuh waktu untuk memperbaikinya.
"Data sementara dari kemendagri dan dari PNBP (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), di tiga provinsi ini ada 65 ribu sawah yang musnah. Berubah menjadi lumpur," ujar Nusron.
Kondisi ini dinilai akan menyebabkan masalah baru pertanahan, terutama batas kepemilikan yang hilang tertimbun lumpur. Terlebih, masih banyak masyarakat di tiga provinsi itu belum memiliki sertifikat tanah.
"Yang menjadi agak repot nanti kalau mereka belum mensertifikatkan. Nah, terpaksa kalau belum mensertifikatkan nanti kita panggil lagi. Berunding lagi dengan para kasepuan itu yang masih hidup. Di mana dulu batas-batasnya? Ancer-ancernya dengan biasanya adalah mengacu kepada tetangga sesamping yang itu sudah daftar. Karena kan kalau tetangga sesamping sudah daftar kan muncul," terangnya.
Kendati, bagi yang memiliki sertifikat tanah, ia mengatakan tak perlu khawatir karena pemerintah akan menyelesaikan dan membuat batas baru sesuai data yang tersimpan di Badan Pertanahan Nasional (BPN).
"Kita mempunyai peta kadastral digital yang kuat sehingga bapak-bapak tinggal duduk berdiri di situ kirim shareloc kan kepada HP kami. Kami cek di dashboard kami muncul tanah ini punyanya Enggartiasto Lukito misalnya, luasnya bidangnya ada empat, luas bidang PBT satu, luas NIB satu, nomor sekian ini," jelasnya.
(sfr/sfr)