PTPN IV PalmCo Salurkan Bantuan 20 Ton Beras ke Korban Banjir Sumatra

CNN Indonesia
Kamis, 11 Des 2025 19:33 WIB
PTPN IV PalmCo menyalurkan lebih dari 20 ton beras, 2 ton telur, 150 ribu bungkus mi instan, serta sekitar 570 ton minyak goreng untuk korban banjir di Sumatra.
PTPN IV PalmCo menyalurkan lebih dari 20 ton beras, 2 ton telur, 150 ribu bungkus mi instan, serta sekitar 570 ton minyak goreng untuk korban banjir di Sumatra. (Arsip PTPN IV PalmCo).
Jakarta, CNN Indonesia --

PTPN IV PalmCo, subholding PTPN III (Persero) menyalurkan lebih dari 20 ton beras, 2 ton telur, 150 ribu bungkus mi instan, serta sekitar 570 ton minyak goreng untuk korban banjir di Sumatra.

Bantuan tercatat sampai dengan 10 Desember kemarin.

Selain itu BUMN itu juga menyalurkan ribuan air mineral, makanan siap saji, selimut, dan obat-obatan ke korban banjir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perusahaan juga turut mendirikan dapur umum, posko pengungsian, serta pos kesehatan darurat di sejumlah titik. Total 45 posko keselamatan dan kesehatan yang sampai sekarang menampung lebih dari 5.500 warga yang mengungsi.

"Banjir tidak hanya merusak infrastruktur, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit. Karena itu, layanan kesehatan harus tersedia sepanjang waktu," terang Jatmiko.

Selain logistik dan layanan kesehatan, PalmCo pun membuka akses komunikasi darurat di wilayah yang mengalami pemadaman jaringan telekomunikasi. Fasilitas itu membantu warga menghubungi keluarga, mendapatkan informasi, dan mempercepat koordinasi dengan pemerintah daerah.

"Ketika sinyal hilang, warga berada dalam ketidakpastian. Komunikasi darurat menjadi kebutuhan yang sangat mendasar," kata Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko K. Santosa dalam keterangan resminya.

Selain logistik dan layanan kesehatan, PalmCo pun membuka akses komunikasi darurat di wilayah yang mengalami pemadaman jaringan telekomunikasi. Fasilitas itu membantu warga menghubungi keluarga, mendapatkan informasi, dan mempercepat koordinasi dengan pemerintah daerah.

"Ketika sinyal hilang, warga berada dalam ketidakpastian. Komunikasi darurat menjadi kebutuhan yang sangat mendasar," kata Jatmiko.

(agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER