Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) akan mempercepat proses merger BUMN rampung tahun depan.
Senior Director Business Performance & Assets Optimization Danantara Indonesia Bhimo Aryanto mengatakan awalnya merger BUMN ditargetkan rampung pada 2027.
"Yang harusnya selesai di 2027 kita shorten menjadi 2026... Karena kita tahu waktu kita tidak banyak, waktu kita terbatas, jadi semua BUMN sekarang berlari kencang, kita juga manage, proyek manajemen-nya juga tiap hari kita pelototin," ujar Bhimo dalam acara Public and Business Leader Forum: 2026 Outlook & Challenges di Jakarta, Sabtu (13/12) dikutip Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, Danantara akan melakukan konsolidasi bisnis terhadap 1.067 perusahaan, yang nantinya tersisa sekitar 250 BUMN berserta anak cucunya. Bhimo memastikan tidak ada PHK di tengah proses merger BUMN tersebut.
Lihat Juga : |
"Tahapan-tahapan itu, sebenarnya dari 1.067 kita mau squeeze, efisienkan menjadi sekitar 250-an (perusahaan), dengan catatan tidak boleh ada lay-off (PHK) begitu. Ada caranya, karena kalau kita melakukan Golden Shakehand harusnya IRR (Internal Rate of Return)-nya juga cukup bagus, jadi tidak harus lay-off, kita bisa melakukan realokasi resources seperti itu," imbuhnya.
Ia menuturkan melalui proses restrukturisasi di perusahaan-perusahaan milik negara, maka akan terjadi banyak efisiensi biaya, termasuk pengurangan jumlah dewan direksi dan dewan komisaris. Harapannya, BUMN menjadi lebih berdaya saing dengan efisiensi itu.
- Pelindo - Pelni - ASDP
- KAI - INKA
- PTPN - Perhutani
- Holding RS BUMN - Bio Farma
- BUMN Karya, tujuh BUMN Karya menjadi tiga perusahaan:
1. PT Waskita Karya Tbk digabung PT Hutama Karya alias HK. 2. PT Nindya Karya disatukan dengan PT Brantas Abipraya dan PT Adhi Karya Tbk.
3. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP).