Badai PHK Hantam AS, 32 Ribu Pekerjaan Hilang Selama November 2025

CNN Indonesia
Kamis, 04 Des 2025 13:02 WIB
Badai PHK tengah menghantam Amerika Serikat (AS). Pada November 2025, perusahaan swasta AS dilaporkan memangkas sebanyak 32 ribu tenaga kerja.
Badai PHK tengah menghantam Amerika Serikat (AS). Pada November 2025, perusahaan swasta AS dilaporkan memangkas sebanyak 32 ribu tenaga kerja. (Foto: morgueFile/click)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) tengah menghantam Amerika Serikat (AS). Pada November 2025, perusahaan swasta AS dilaporkan memangkas sebanyak 32 ribu tenaga kerja.

Angka tersebut berdasarkan laporan Automatic Data Processing, Inc. atau (ADP), perusahaan payroll dan penggajian terbesar di AS yang rutin merilis laporan ketenagakerjaan setiap bulan.

Laporan ADP ini berbalik arah dari data ketenagakerjaan Oktober lalu, yang justru masih mencatat kenaikan 47 ribu posisi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Data ADP menunjukkan perusahaan swasta telah memangkas lapangan kerja pada empat dari enam bulan terakhir, dengan pemangkasan pada November menjadi penurunan terbesar dalam 2,5 tahun terakhir.

ADP menduga kondisi ini terjadi karena rentannya usaha kecil yang kehilangan sebesar 120 ribu pekerjaan dalam sebulan terakhir. Sementara itu, usaha menengah dan besar masih merekrut tenaga kerja sebesar 51 ribu dan 39 ribu orang.

Ekonom utama ADP Nela Richardson menyebut usaha kecil sebagai indikator paling awal yang memperlihatkan pelemahan pasar tenaga kerja saat ekonomi yang tidak stabil.

Ia menjelaskan usaha kecil terpukul imbas kenaikan biaya operasional, ketidakpastian konsumen, serta efek domino dari penutupan pemerintah AS atau goverment shutdown pada 1 Oktober sampai 12 November lalu.

"Pasokan terganggu, harga tetap tinggi. Bahkan jika inflasi moderat, kenaikan kumulatif dalam lima tahun terakhir mencapai 25 persen. Itu sangat membebani usaha kecil," ujar Richardson Rabu (3/12) dikutip CNN Business.

Menurut Richardson, banyak usaha kecil yang terpaksa menahan perekrutan dengan tidak mengganti pekerja yang mengundurkan diri dan menunda ekspansi agar bisa menekan biaya.

[Gambas:Video CNN]

(fln/pta)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER