IHSG Berpotensi Lanjut Turun Hari Ini

CNN Indonesia
Kamis, 18 Des 2025 06:15 WIB
Analis memproyeksi IHSG melanjutkan pelemahan hari ini, Kamis (18/12) seiring potensi koreksi teknikal setelah berada di fase wave [iv] dari wave 5. (Foto: ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso)
Jakarta, CNN Indonesia --

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi melemah pada perdagangan Kamis (18/12).

Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memproyeksikan indeks saham melemah pada perdagangan hari ini seiring potensi koreksi teknikal setelah berada di fase wave [iv] dari wave 5.

Menurutnya, indeks berpeluang turun untuk menguji area 8.464-8.560 guna menutup celah harga yang masih tersisa.

"IHSG rawan terkoreksi untuk menguji area 8.464-8.560, bahkan pada skenario terburuk bisa melemah lebih dalam ke kisaran 8.000-an," ujar Herditya dalam riset hariannya.

Dengan sentimen tersebut, Herditya memproyeksikan IHSG bergerak di rentang support 8.553, 8.493 dan resistance 8.714, 8.821 hari ini. Ia pun merekomendasikan sejumlah saham, yakni ANTM, BBRI, SMGR, dan TAPG.

Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova melihat indeks saham bergerak konsolidatif di bawah level 8.742 pada perdagangan kemarin, menandakan area tersebut masih menjadi batas atas yang kuat.

Peluang melanjutkan tren naik pada hari ini baru terbuka jika indeks mampu menembus level tersebut.

"Penguatan IHSG menuju 8.877 baru berpeluang terjadi apabila indeks berhasil menembus di atas 8.742," ujar Ivan dalam riset hariannya.

Dia pun memprediksi IHSG bergerak di level support 8.493, 8.361, dan 8.255 dan resistance 8.742, 8.877, dan 8.941 hari ini. Ivan pun merekomendasikan sejumlah saham, yakni ADRO, AMRT, BMRI, CPIN, dan INDF.

IHSG level 8.677 pada Rabu (17/12) sore. Indeks saham melemah 9,12 poin atau turun 0,11 persen dari perdagangan sebelumnya.

Mengutip RTI Infokom, investor melakukan transaksi sebesar Rp37,63 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 53,52 miliar saham.

Pada penutupan kemarin, 379 saham menguat, 284 terkoreksi, dan 140 lainnya stagnan.

Catatan Redaksi: Berita ini tidak dibuat untuk merekomendasikan atau tidak merekomendasikan saham tertentu. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.

(del/pta)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK