Bank Mandiri Dorong Inklusivitas, Perkuat Ekosistem Ramah Disabilitas

Bank Mandiri | CNN Indonesia
Kamis, 18 Des 2025 14:44 WIB
Bank Mandiri gelar Mandiri Inclusivity Summit 2025 untuk dukung penyandang disabilitas dengan literasi keuangan dan akses pembiayaan yang inklusif.
Bank Mandiri menyelenggarakan Mandiri Inclusivity Summit 2025 dalam rangka Hari Disabilitas Internasional 2025. (Foto: Arsip Bank Mandiri)
Jakarta, CNN Indonesia --

Bank Mandiri memperkuat komitmennya menciptakan ekosistem ekonomi yang inklusif dengan menyelenggarakan Mandiri Inclusivity Summit 2025. Kegiatan yang digelar dalam rangka Hari Disabilitas Internasional 2025 ini menjadi bagian dari upaya bank pelat merah tersebut membuka akses ekonomi lebih luas bagi penyandang disabilitas.

Langkah Bank Mandiri ini sejalan dengan program Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo yang menitikberatkan pada penguatan sumber daya manusia dan pemerataan kesempatan ekonomi berdasarkan keadilan sosial.

Direktur Human Capital & Compliance Bank Mandiri, Eka Fitria, menjelaskan Mandiri Inclusivity Summit 2025 difokuskan pada peningkatan literasi keuangan, penguatan kapasitas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta perluasan akses pembiayaan dan kesempatan kerja yang setara bagi penyandang disabilitas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kegiatan ini mengusung tema 'Fostering Disability-Inclusive Societies for Advancing Social Progress' sebagai refleksi komitmen Bank Mandiri dalam membangun masyarakat yang lebih inklusif.

Dalam rangkaian acara tersebut, Bank Mandiri menghadirkan talk show bertajuk 'Empowering Entrepreneurs Through Financial Intelligence'. Diskusi ini membahas pengelolaan keuangan usaha, perencanaan bisnis berkelanjutan, serta pemanfaatan produk dan layanan perbankan untuk mendukung UMKM yang dikelola penyandang disabilitas.

Talk show ini menghadirkan Vice President SME Group Bank Mandiri, Jessica Nicoline Sengkey, bersama Co-Founder Alunjiva Indonesia, Fany Efrita Rotua Ritonga.

Eka Fitria menegaskan bahwa inklusivitas merupakan bagian penting dari strategi jangka panjang perusahaan. Menurutnya, penguatan daya saing tidak hanya bertumpu pada akses layanan keuangan, tetapi juga pada penciptaan tempat kerja yang terbuka dan setara bagi semua kelompok masyarakat.

"Tidak hanya melalui akses layanan keuangan, tetapi juga melalui penciptaan tempat kerja yang terbuka dan setara bagi semua. Upaya ini sejalan dengan arah pembangunan nasional untuk memperkuat kualitas SDM dan memperluas partisipasi masyarakat dalam pertumbuhan ekonomi," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (18/12).

Pandangan serupa disampaikan Fany Efrita Rotua Ritonga yang menilai kolaborasi lintas sektor sebagai kunci dalam membangun ekosistem inklusif.

"Pemberdayaan ekonomi penyandang disabilitas tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja. Dukungan terhadap ekosistem, mulai dari akses pengetahuan, jejaring, hingga layanan keuangan yang inklusif, menjadi penting agar penyandang disabilitas dapat berdaya dan berkontribusi dalam pembangunan sosial," imbuh dia.

Di samping sesi diskusi, Mandiri Inclusivity Summit 2025 juga menghadirkan UMKM Expo yang menampilkan produk dan inovasi pelaku usaha penyandang disabilitas. Kegiatan ini menjadi wadah untuk memperluas jejaring bisnis sekaligus membuka peluang kemitraan baru.

Dalam penyelenggaraannya, Bank Mandiri menggandeng Alunjiva Indonesia sebagai mitra pendukung, khususnya dalam memastikan keterlibatan komunitas disabilitas dan penyediaan aksesibilitas kegiatan.

Melalui Mandiri Inclusivity Summit 2025, Bank Mandiri berharap dapat memperkuat literasi keuangan UMKM penyandang disabilitas, memperluas akses pembiayaan formal, serta mendorong kontribusi talenta inklusif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih merata dan berkelanjutan.

Inisiatif ini juga mencerminkan penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang terintegrasi dalam strategi bisnis Bank Mandiri.

(rir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER