Danantara dan PLN Jajaki Peluang Investasi EBT

CNN Indonesia
Selasa, 23 Des 2025 08:30 WIB
Danantara Investment Management (DIM) dan PLN menjajaki peluang investasi di sektor EBT melalui penandatanganan pokok-pokok perjanjian (HoA). (REUTERS/Willy Kurniawan).
Medan, CNN Indonesia --

Danantara Indonesia melalui Danantara Investment Management (DIM) dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) menjajaki peluang investasi di sektor energi baru dan terbarukan (EBT) melalui penandatanganan pokok-pokok perjanjian (head of agreement/ HoA).

Hal in bertujuan untuk mempercepat pengembangan energi bersih tersebut.

Melalui kerja sama strategis ini, DIM akan menjajaki peluang investasi pada proyek-proyek pembangkit listrik berbasis EBT yang dikembangkan melalui anak usaha PLN, yaitu PLN Nusantara Renewables (PLN NR) dan PLN Indonesia Power Renewables (PLN IPR).

Chief Investment Officer Danantara Indonesia Pandu Sjahrir mengatakan lembaganya hadir sebagai institusi investasi strategis yang berorientasi jangka panjang.

Selain itu, kerja sama ini dapat berperan penting dalam tujuan Indonesia mencapai swasembada energi dan menyikapi kondisi perubahan iklim (climate change) yang semakin mendesak.

"Danantara Indonesia berkomitmen mendukung pembangunan energi masa depan Indonesia melalui investasi yang tidak hanya berfokus pada imbal hasil finansial, tetapi juga pada keberlanjutan bagi generasi mendatang. Energi baru terbarukan merupakan sektor kunci dalam memastikan sistem energi yang lebih sehat, bersih, dan berkelanjutan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (22/12).

Menurut Pandu, Danantara Indonesia berinvestasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus menciptakan dampak sosial yang berkelanjutan.

Sejalan dengan tantangan perubahan iklim dan kebutuhan transisi menuju sistem energi yang lebih bersih, pengembangan energi baru terbarukan menjadi salah satu sektor prioritas investasi Danantara Indonesia.

"Penandatanganan HoA ini menjadi tonggak awal dalam menjajaki kebutuhan investasi strategis yang besar, mendorong pengembangan EBT yang andal, serta memperkuat posisi Indonesia dalam swasembada energi, transformasi hijau, serta menyikapi kondisi perubahan iklim yang kita alami bersama," imbuhnya.

Sementara, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa transisi energi membutuhkan kolaborasi yang erat dan dukungan pembiayaan yang berkelanjutan.

"Transisi energi tidak dapat dilakukan secara sendiri-sendiri. Diperlukan kolaborasi yang kuat serta dukungan pembiayaan yang solid dan berkelanjutan," katanya.

Kehadiran Danantara Indonesia, sambung Darmawan, akan semakin memperkuat langkah PLN dalam mengembangkan energi terbarukan secara lebih terstruktur, termasuk rencana-rencana yang telah disusun dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL).

"Sekaligus memastikan proyek-proyek hijau yang tercantum dalam RUPTL dapat berjalan tepat waktu dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat serta sistem ketenagalistrikan nasional," jelas Darmawan.

RUPTL menetapkan rencana penambahan kapasitas pembangkit listrik baru sebesar 70 GW, dengan sekitar 76 persen diantaranya berasal dari energi terbarukan.

Melalui kerja sama ini, Danantara Indonesia dan PLN akan menggabungkan kapabilitas investasi dan keahlian operasional di sektor ketenagalistrikan, sehingga pencapaian target energi terbarukan nasional dapat didorong secara lebih optimal.

Dalam proyeksi penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 20 GW, PLN mengestimasikan total investasi mencapai Rp600 triliun atau setara dengan US$36 miliar.

(ldy/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK