Jakarta, CNN Indonesia -- Akibat dua orang turis
backpacker asal Inggris yang terbunuh beberapa waktu lalu, kementrian pariwisata Thailand memutuskan memberikan gelang identitas bagi tiap wisatawan yang berkunjung ke negeri gajah putih itu.
Hannah Witheridge (23) dan David Miller (24) ditemukan tewas di selatan pantai Koh Tao (Pulau Kura-kura), Thailand, (15/9) lalu.
Upaya memberikan gelang identitas ini bagi sebagian pihak dianggap tidak akan berhasil. Kobkarn Wattanavrangkul menteri pariwisata dan olahraga mengatakan, dia telah mendekati manajemen sejumlah hotel, dengan menyebut bahwa gelang itu akan membantu para turis jika mengalami masalah atau tersesat.
"Jika para turis check-in di hotel mereka akan mendapatkan gelang dengan homer seri yang cocok dengan identities mereka. Gelang ini akan menunjukan detail kontak di penginapan mana mereka tinggal," kata Wattanavrangkul pada
Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi jika mereka telat pulang dari pesta misalnya, mabuk atau tersesat, mereka bisa dengan mudah dibantu."
Wattanavrangkul mengakui bahwa ide memberikan gelang identitas itu sudah menghadapi banyak tantangan. "Sebagian besar orang menyambut ide ini, tapi sejumlah hotel khawatir para turis enggan mengenakannya."
Dia juga mengatakan gelang ini baru jadi langkah pertaman. Nantinya akan ada alat dengan pelacak elektronik yang saat ini belum dibicarakan lagi secara mendetail. Tak hanya soal alat pelacak, kementrian pariwisata setempat juga sedang menggodok program
buddy system yakni kemitraan turis dengan warga setempat di tujuan wisata.
Banyaknya tujuan wisata yang menyelenggarakan pesta-pesta, adalah alasan mengapa banyak turis terutama
backpacker yang mengunjungi pulau-pulau kecil di Thailand seperti misalnya Koh Tao.
"Ungkapan bahwa para turis seperti diberi penanda elektronik seperti kriminal malah seperti memunculkan keprihatinana baru tentang keamanan para turis," kata Lee Cobaj, seorang pelaku bisnis wisata di Phuket.
"Apa mereka mau bilang bahwa di Thailand sebegitu buruknya, sedemikian berbahayanya, sehingga para turis butuh diawasi terus menerus?"
Menurut Cobaj cara ini sungguh tidak efektif dan memberi pesan yang keliru. Ia mencontohkan bagaimana jika turis sedang berenang, pergi ke spa, siapa yang akan memonitornya. "Memasang pelacak elektronik adalah invasi besar pada privasi orang, bukan lagi daya tarik wisata."
Pemeriksaan post-mortem oleo department forensic Thailand menyebutkan Hannah Witheridge meninggal karena sejumlah luka di kepala. Sementara David Miller meninggal karena kepalanya ditenggelamkan ke air.
Kini setelah tiga minggu, polisi belum juga menemukan tersangka pelaku pembunuhan ganda itu. Padahal banyak pihak mencemaskan efek tindak kejahatan itu pada pariwisata Thailand yang selama ini menyumbang 10 persen dari pendapatan negara.