Kindonesia, Bukti Cinta Korea untuk Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia -- “Rasanya seperti ubi kukus yang sudah basi 10 ribu tahun.”

Komentar itu terlontar dari seorang pria berwajah oriental. Di hadapannya, tersaji buah berdaging lembek yang biasanya dilapisi kulit tebal keras berduri. Di Indonesia, buah itu disebut durian. Bagi sebagian orang, menikmatinya bagai menjelajah pengalaman rasa ternikmat.

Tapi di mata pria asal Korea itu, durian seperti ranjau aktif yang siap meledak kapan saja. Di hadapannya, ada seseorang yang juga berwajah oriental dan menampilkan ekspresi sama. Wajahnya tertekuk, gerak-geriknya jelas ingin menjauh dari piring yang dipenuhi durian itu.

“Ini apa? Menakutkan. Ah, aneh banget! Itu buah?” ujarnya dalam bahasa Korea.

Durian memang bukan buah biasa bagi orang Korea. Ia lebih khas Asia Tenggara. Namun, pria-pria asli Korea itu bukan sedang wisata kuliner. Mereka justru mencoba mengenalkan Indonesia, dengan cara mereka yang unik, ringan, dan menghibur. Di awal video, bahkan ada sapaan Assalamualaikum.

Pengalaman menyantap durian hanya cuplikan video yang mereka unggah ke YouTube melalui akun Kindonesia. Itu merupakan akronim dari Korea-Indonesia. Personelnya empat orang Korea yang jatuh cinta pada Indonesia: Lee Youngil, Hwang Dohyeon, Lim Hyunsan, dan Park Inhyeok.

[Gambas:Youtube]

Kindonesia mengunggah banyak video. Di kesempatan lain, mereka mengenalkan jilbab, busana muslimah. Jilbab menjadi busana Indonesia, mengingat banyaknya pemeluk Islam di negeri ini. Tiga personel Kindonesia ditantang mengenakan jilbab dengan benar.

Seperti bisa diduga, mereka kewalahan. Video-video kocak itu rupanya cukup diminati. Sampai berita ini ditulis, subscriber Kindonesia mencapai 3.591 dengan jumlah penonton 197.600.

Video itu merupakan wujud kecintaan Lee cs pada Indonesia. Mereka mengaku, kecintaan itu tumbuh tanpa sengaja. Mulanya mereka lebih mengenal Bali ketimbang Indonesia. Banyak orang Korsel bermimpi singgah di Bali, tanpa tahu bahwa Pulau Dewata itu bagian dari Indonesia.

Lee menjadi promotor Indonesia ke teman-temannya. Ia pertama kali ke Indonesia saat ia berusia 23 tahun. Kebetulan, orang tuanya memang bekerja di Nusantara. Ia pun tertarik berwisata.

“Waktu itu saya sudah merasa Indonesia sangat menarik. Di sini orang-orangnya sangat beragam, tetapi perbedaan bisa diterima,” kata Lee dalam bahasa Indonesia yang fasih, saat diwawancarai CNN Indonesia di Apartemen Slipi, Jakarta Barat, belum lama ini.

Rasa cinta yang mulai tumbuh itu membuatnya bertekad mempelajari bahasa Indonesia. Lee pun mendaftarkan diri untuk program belajar bahasa Indonesia di Universitas Indonesia, Depok beberapa tahun lalu. Namun, kelas formal rupanya tak cocok bagi pria 27 tahun itu.

“Sejujurnya saya sering bolos. Saya lebih cepat belajar bahasa Indonesia karena bergaul dengan orang-orang lokal. Makanya, saya paham bahasa gaul, seperti 'lo gue end',” ujarnya, lalu tertawa.

Kelamaan, ia pun fasih. Lee kemudian mulai ingin mengenalkan Indonesia ke teman-temannya. Ia bahkan mempresentasikan budaya Indonesia di Howon University, tempatnya menimba ilmu. Ia jelaskan bahwa Indonesia sangat beragam, terdiri dari puluhan ribu pulau, suku, dan bahasa.

“Potensi Indonesia sangat tinggi. Suatu saat Indonesia akan lebih berkembang daripada Korsel,” ujarnya optimistis.

Kini, Lee telah kembali ke negara asalnya. Namun, kecintaannya pada Indonesia tetap melekat di hati. Bersama kawan-kawannya, ia lantas membuat video untuk diunggah ke YouTube. Mereka menamakan diri Kindonesia.

“Kindonesia adalah nama negara kami. Kami salah satu orang yang pencinta indonesia,” tulis mereka pada keterangan profil di YouTube. Terhitung sejak 11 bulan lalu, sudah 22 video mereka unggah ke YouTube.