LARANGAN WISATA

Korea Utara Tolak Wisman Karena Ebola

CNN Indonesia
Sabtu, 25 Okt 2014 14:29 WIB
Korea Utara menghentikan penerimaan kunjungan wisatawan mancanegara karena khawatir dengan penyebaran wabah Ebola di negara tersebut.
Korea Utara menghentikan penerimaan kunjungan wisatawan mancanegara karena khawatir dengan penyebaran wabah Ebola (Reuters Photo/Jim Bourg)
Jakarta, CNN Indonesia -- Korea Utara menghentikan penerimaan kunjungan wisatawan mancanegara karena khawatir dengan penyebaran wabah Ebola, demikian dikatakan agen travel yang mengkhususkan kunjungan ke negara di Semenanjung Korea itu.

Koryo Tours dan Young Pioneers Tours yang berpusat di Beijing, menyebutkan bahwa mereka mendapat kabar dari rekanan di Pyongyang hari Kamis (24/10), kalau pemerintah Korea Utara tidak lagi memberi ijin masuk mulai Jumat kemarin (25/10).

“Sampai saat ini belum diketahui sampai kapan penutupan ini akan berlangsung tetapi kami berharap tur yang sudah direncanakan untuk bulan November dan Desember tetap berjalan,” kata Koryo Tours.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kantor berita Korea Utara, KCNA, mengatakan negaranya sedang mengambil langkah preventif untuk mengontrol infeksi Ebola.

KCNA juga memberitakan bahwa siapapun yang berkunjung ke Korea Utara akan melewati berbagai pemeriksaan kesehatan yang lebih ketat.

Laporan tersebut tidak menyebutkan secara langsung penutupan perbatasan dari wisatawan mancanegara. Juga belum jelas dengan nasib mereka yang akan melakukan kunjungan bisnis apakah akan terkena dampaknya.

Dalam beberapa tahun terakhir Korea Utara meningkat menjadi tujuan favorit para wisatawan mancanegara.

Ini bukan pertama kalinya Korea Utara mengambil tindakan serupa. Tahun 2003 mereka menutup perbatasannya untuk mencegah SARS yang mewabah di Asia Tenggara.

Enam negara Afrika Barat, termasuk Mali telah terkena virus ini. Organisasi kesehatan dunia WHO menyebut korban meninggal sebanyak 4.800. Sebagian besar kematian berada di Liberia, Sierra Leone, dan Guinea. Tetapi ketakutan ini sudah semakin memuncak terutama dengan terinfeksinya petugas kesehatan di Amerika Serikat dan Spanyol.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER