Jakarta, CNN Indonesia -- Mulai ajang peragaan busana, acara kenegaraan juga pemutaran perdana film selalu ada
red carpet atau karpet merah yang terlibat.
Para pemimpin negara sesampainya di negara kunjungan selalu digelari karpet merah mulai dari tangga pesawat.
Para aktor dan pendukung film selalu dinantikan penampilannya oleh penggemar dalam peluncuran film saat melintas di karpet merah. Demikian pula para model yang membawakan rancangan gaun, selalu melintas
catwalk yang dilapisi karpet merah juga.
Secara tradisional, karpet merah memang hanya digelar untuk acara-acara penting dan formal yang seiring zaman hanya digunakan untuk para tamu penting dan selebriti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi dari mana sebenarnya asal muasal karpet merah. Referensi penggunaan karpet merah ternyata sudah ditemukan sejak muncul naskah drama
Agamemnon karya pujangga Aeschylus di tahun 458 Sebelum Masehi.
Dikisahkan saat Agamemnon baru kembali dari kerajaan Troy dia disambut oleh istrinya yang penuh dendam Clytemnestra dengan menggelar karpet merah.
Sang istri menyambut Agamemnon dengan kata-kata seperti terjemahan berikut:
“Kini cintaku, turunlah kau dari kereta perangmu, dan jangan sampai kakimu, tuanku, menyentuh bumi. Para pembantu biarlah terhampar hingga ke muka rumah yang dia tak menyangka bakal melihat, dimana Keadilan akan membimbingnya, pada jalan berwarna merah.”
Agamemnon yang tadinya tahu hanya dewa-dewa yang berjalan di atas karpet mewah itu menjawab:
“Aku hanya manusia fana, seorang lelaki, aku tak bisa menginjakkan kaki di atas benda mewah ini tanpa takut terlempar di jalananku.”
Sejauh ini kisah
Agamemnon itulah referensi tertua penggunaan karpet merah. Dalam perkembangannya kemudian karpet merah tidaklah harus polos. Boleh bermotif tapi warna merah tetap harus dominan.
Di Amerika Serikat, Presiden James Monroe adalah orang pertama yang terlihat melintas di atas karpet merah pada tahun 1821. Sementara istilah ‘penanganan karpet merah’ baru muncul untuk orang-orang penting ketika karpet merah digunakan untuk menggiring para penumpang New York Central Railroad di tahun 1902.
Dalam penanganan orang-orang penting juga ada istilah 'menggulung karpet merah', yang khusus dilakukan dengan alasan: demi keamanan atau demi kesan kesederhanaan.