Jakarta, CNN Indonesia -- Penelitian terbaru di Australia menunjukkan bahwa perempuan menjadi lebih tertekan dan cemas dibandingkan pria ketika seseorang di keluarganya kehilangan pekerjaan. Metode penelitian ini dilakukan dengan wawancara mendalam pada 13.000 orang Australia.
Penelitian Melbourne University mengungkapkan, bahwa ketika pria dalam sebuah keluarga kehilangan pekerjaan, kondisi jiwa pasangan perempuannya akan terpengaruh secara signifikan. Namun hal ini tidak terjadi pada kaum pria ketika pasangannya mengalami keadaan serupa.
Penelitian ini juga meneliti remaja laki-laki yang berusia 15-20 tahun, di mana ditemukan bahwa emosi mereka juga jarang terpengaruh ketika orangtuanya kehilangan pekerjaan. Sementara, remaja perempuan akan sangat terpengaruh mentalnya, terutama bila ibunya yang kehilangan pekerjaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seseorang yang kehilangan pekerjaan akan sangat tertekan, namun ternyata efeknya juga sangat besar pada anggota keluarga. Dan berdasarkan hasil penelitian ini, ditemukan efeknya berkaitan dengan gender," kata Mark Wooden dari Household, Income, and Labour Dynamics in Australia (HILDA).
Dikatakan pula bahwa dalam kasus ini perempuan lebih mudah terserang rasa cemas. Satu dari tiga perempuan mengalami kecemasan dalam hidupnya, sementara kemungkinan pada pria hanyalah satu dari lima orang.