TOKOH BERJASA

Raja Ubud yang Melampaui Masanya

CNN Indonesia
Jumat, 28 Nov 2014 12:23 WIB
Tjokorda Gde Agung Sukawati (1910-1978) adalah seorang raja Ubud. Jasanya tak ternilai dalam membangun peradaban madani di Bali.
Peninggalan Tjokorda Gde Agung Sukawati di Museum Puri Lukisan Ubud (CNN Indonesia/Rizky Sekar Afrisia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ubud adalah desa wisata nan eksotis dan makmur. Desa di Kabupaten Gianyar, Bali tersebut tidak pernah paceklik dari kunjungan turis domestik dan mancanegara. Ubud yang kini padat dengan aktivitas perdagangan, seperti jual beli kerajinan, dan juga gelombang pembangunan hotel tersebut tak lepas dari jasa lelaki bernama Tjokorda Gde Agung Sukawati. 

Tjokorda Gde Agung Sukawati (1910-1978) adalah seorang raja Ubud. Jasanya tak ternilai dalam membangun peradaban madani di Bali. Saat itu, Ubud berada di tengah arus peralihan antara zaman pergerakan menuju masa kemerdekaan Indonesia. Tjokorda membawa sebuah perubahan besar di Ubud Bali.

Raja Ubud ini hidup dengan visi yang jauh melampau pemikiran orang-orang pada masanya. Status sosialnya sebagai raja membuatnya dipuja dan ditinggikan rakyat Ubud. Segala puja dan puji rakyat Ubud Bali tak lantas menghalanginya mewujudkan mimpi menjadikan desa Ubud sebagai desa wisata.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tjokorda memberikan tempat bagi pelukis-pelukis besar seperti Walter Spiece, Bonnet, Arie Smit, dan juga Blanco di Bali. Dia melahirkan seniman-seniman besar di Bali yang mendunia berkat perkumpulan Pita Maha yang didirikannya.

Perkumpulan tersebut mengasah keterampilan para seniman berbakat Bali, terutama dalam mengenal warna dan perspektif. Berkatnya gaya lukis tradisional Bali berkembang pesat, Ubud kini menjelma menjadi desa seni.

Tjokorda adalah satu-satunya raja pada waktu itu yang dengan gagah membuka pintu Puri, sebutan untuk kediaman raja Bali. Puri yang sakral dan agung menjadi penginapan bagi para wisatawan dan pelancong mancanegara yang berkunjung menikmati wisata alam dan seni di Ubud.

Tjokorda adalah raja Ubud yang meninggalkan hasil kerja yang besar. Dia melahirkan sejarah yang melegenda hingga kini. Kelahirannya seolah memang untuk meletakkan pondasi nuansa baru di Ubud.

Rakyatnya dipersiapkan untuk menangkap peluang derasnya arus pariwisata. Dia juga menyiapkan jalur dan wadah bagi masuknya arus pariwisata ke desa Ubud. Seolah Tjokorda tahu jika setelah Indonesia merdeka, Bali akan menjadi primadona pariwisata.

(Baca juga: Museum Puri Lukisan, Bukti Sejarah Bali yang Mendunia)

Dalam pemikirannya, Ubud harus memiliki daya tarik khusus yang berbasis alam dan budaya.

Berkatnya, Bali kini memiliki Ubud yang menjadi pusat seni di mata dunia. Bahkan saat Tjokorda Gde Agung Sukawati berpulang, dia tetap hidup menjadi inspirasi banyak orang. Banyak penelitian dan buku yang menggali perjalanan sang Raja Ubud.

Mereka berharap, para pemimpin di Negeri ini dapat melangkah dan meniru keberanian Tjokorda dalam membawa perubahan dan menciptakan sejarah.

Di gedung terbaru Museum Puri Lukisan Ubud, museum seni tertua di Bali, Tjokorda Gde Agung Sukawati berpose gagah. Museum terdiri atas 10 bangunan, yang masing-masing memamerkan lukisan dan seni dari berbagai era. Sebelum meninggal, Tjokorda secara khusus berpesan: uruslah museum itu.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER