Jakarta, CNN Indonesia -- Banyuwangi Beach Jazz Festival yang akan diadakan pada 6 Desember merupakan bagian dari rangkaian acara Banyuwangi Festival. Tidak hanya sekadar acara musik, acara ini juga berdampak baik bagi Banyuwangi.
"Kenapa jazz? Karena sebelumnya saya pernah menggelar acara dangdut, acara pop tapi ujung-ujungnya ada lempar-lemparan pada berantem. Baru setelah saya bawa jazz, tidak ada sama sekali lempar-lemparan," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang ditemui di Griya Perbanas, kemarin (26/11).
Tidak hanya memberikan tontonan yang penuh damai, hasil dari konser jazz ini juga disalurkan untuk membiayai beasiswa anak yatim berprestasi. "Konser ini juga banyak berfungsi untuk konsolidasi di daerah-daerah," menurut Azwar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun terkesan jazz adalah musik elit, konser ini juga ditujukan agar mendekatkan masyarakat kepada musik jazz. Selain itu, musik jazz yang ditawarkan dalam BBJF Azwar harapkan tidak hanya sekedar seni pertunjukan biasa, tetapi secara langsung dapat melakukan transformasi agar musik ini dapat berkolaborasi dengan musik lokal.
"Di Banyuwangi sendiri banyak artis-artis lokal yang rekamannya terjual ribuan keping, sehingga dengan demikian ada warna baru di musik Indonesia," Azwar menjelaskan. Menurutnya musik etnis Banyuwangi juga memiliki banyak kekayaan, maka itu kolaborasi yang akan dilakukan dengan Djaduk Ferianto ini adalah salah satu penampilan yanh ditunggu-tunggu di BBJF.
Sebelumnya, di Kawah Ijen sendiri telah dilaksanakan Jazz Ijen konser jazz yang disiapkan hanya dalam waktu satu minggu. "Sempat ada Fariz RM, Deddy Dukhun, Imaniar sebagai pengantar menuju jazz pantai ini," Azwar menjelaskan.