FESYEN PRIA

Pria Berkonde, Tren yang Masih Akan Hangat pada 2015

Utami Widowati | CNN Indonesia
Rabu, 24 Des 2014 16:36 WIB
Di tahun ini kita beberapa kali disuguhkan dengan penampilan pria-pria yang membentuk rambutnya jadi konde kecil dengan padanan setelan jas yang rapi.
Leonardo DiCaprio saat berpidato di PBB (Dominique Charriau/ GettyImages)
Jakarta, CNN Indonesia -- Melihat kecenderungan para pria masa kini, baik para selebriti atau bukan, sejumlah pengamat fesyen seperti dilansir Guardian menyebut tahun 2014 adalah tahun janggut. Tapi tak hanya janggut yang sedang jadi tren di tahun ini. Kaum pria berambut gondrong yang tampil dengan menyanggul rambutnya jadi konde kecil juga dianggap semakin jadi tren.

Besar kemungkinan gaya ini akan terus ada hingga tahun  2015 mendatang. Karena selain praktis untuk pria yang berambut gondrong, tampaknya juga menarik untuk dilihat.  Pria berkonde dinilai punya daya tarik antara pesona androginitas dan hipermaskulinitas. Dua kesan sekaligus ini memang membutuhkan keberanian yang tinggi sekaligus perawatan yang rendah.  Selain berani tampil beda mereka juga tak mesti repot bolak-balik ke barber shop untuk merapikan rambut.

Di tahun ini kita beberapa kali disuguhkan dengan penampilan pria-pria yang membentuk rambutnya jadi konde kecil dengan padanan setelan jas yang rapi. Seperti misalnya yang ditampilkan dengan berani oleh Leonardo DiCaprio pada saat berpidato di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa.  

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aktor Jake Gyllenhaal juga sempat tertangkap kamera membentuk rambut gondrongnya dalam konde kecil tepat diatas tengkuknya saat menonton pertandingan basket di New York.

Demikian pula pesepak bola David Beckham dan pebasket Joakim Noah juga sempat tampil dengan konde mungil di tengkuknya.
Sementara Jared Leto yang tampil menggerai rambut panjangnya saat menerima piala Oscar di Academy Award 2014, juga menggelung rambutnya menjadi konde kecil dengan sisa rambut yang dibiarkan menjuntai berantakan.

Dari samurai Jepang, sampai blangkon Jawa

Pengamat fesyen menyebut keberanian menggelung rambut dengan padanan setelan jas ini, seperti membongkar streotipe bahwa pria berambut gondrong pasti berantakan, berkesan seperti kaum hippies dan pencinta musik metal.  Konde kecil kaum pria ini seperti sebuah pernyataan, “Yeah, inilah diriku, ini wajahku, punya masalah? “. Karena pria berambut gondrong yang menyanggul kecil rambutnya mau tak mau menampilkan wajahnya yang terbuka.   

Pria dan konde bukan perkara baru. Gaya ini di Jepang misalnya sudah ada sejak zaman kejayaan para samurai tahun 1960-an. Saat itu konde yang dimaknai sebagai rambut yang digelung rapi, adalah sebuah kehormatan.

Bagaimana dengan di Indonesia? Pria gondrong yang kemudian membuat penampilannya lebih rapi dengan menyanggul rambutnya di belakang kepala sudah ada sejak zaman Majapahit, simak saja gambaran penampilan Gajah Mada. Belum lagi jika kita bicara soal blangkon. Tutup kepala khas pria Jawa. Jika kita merasa aneh mengapa sebagian blangkon Jawa, memiliki ‘benjolan’ di bagian tengkuk itu ternyata ada sejarahnya.

Blangkon awalnya adalah ikat kepala kaum pria yang biasanya terbuat dari kain batik. Saat masih sebagai selembar kain, biasanya kaum pria Jawa mengikat sisa rambutnya yang panjang di bagian belakang dan ditutup dengan kain tersebut. Nah, ketika industri blangkon jadi mulai marak, tradisi membuat benjolan sanggul dari rambut yang memanjang itu tak dihilangkan. Jadilah, blangkon pria Jawa dilengkapi dengan ‘gundukan’ sanggul buatan di bagian tengkuk.  

(utw/utw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER