Pakaian Sederhana, Kunci Kesuksesan Bekerja

Jakarta, CNN Indonesia -- Setiap perempuan pasti pernah mengalami masa stres akibat pakaian. Padahal lemari Anda penuh dengan berbagai macam pakaian dengan model dan warna yang beragam. Tapi masih saja seolah-olah Anda merasa tidak punya pakaian lagi untuk dikenakan.

Jika hal ini terjadi, Anda adalah korban mode dan tren. Anda bukan orang yang praktis, sekaligus korban penawaran dan keinginan berbelanja yang sangat besar. Akibatnya, lemari pun terisi penuh dengan barang-barang yang belum tentu terpakai, tidak dibutuhkan, dan tidak nyaman dipakai.

Mungkin Anda beranggapan bahwa ini adalah hal bisa. Padahal, jika terjadi terus-menerus bisa membuat mental Anda menjadi lelah.

John Haltiwanger, profesor dari University of Maryland-College Park menggambarkan hal ini dalam sebuah artikel yang berjudul The Science of Simplicity: Why Successful People Wear The Same Thing Every Day.

"Ini adalah kondisi psikologis, produktivitas seseorang akan berkurang sebagai akibat dari lelahnya mental akibat membuat begitu banyak keputusan yang tidak relevan," kata Haltiwanger. "Sederhananya, dengan memikirkan apa yang harus dimakan atau dipakai setiap hari, orang menjadi kurang efisien di tempat kerja," kata Haltiwanger.

Hal ini pun menunjukkan mengapa orang-orang sukses seperti Steve Jobs, Barack Obama, Mark Zuckenberg, Hillari Clinton, bahkan desainer Vera Wang, memilih pakaian yang sama setiap harinya, pakaian polos. Mereka lebih meluangkan waktu mereka untuk menggunakan otak mereka di tempat lain daripada di depan lemari untuk memilih pakaian dengan keadaan panik dan bingung.

Lalu harus bagaimana? Solusinya sederhana. Bersihkan saja isi lemari Anda dengan menyisihkan pakaian yang tak dipakai. Pilih pakaian-pakaian yang praktis, dan pakaian dasar yang nyaman dipakai.

Selain itu, sisakan pakaian yang bisa membuat Anda merasa luar biasa cantik dan percaya diri saat mengenakannya. Hasilnya, Anda akan menghemat waktu saat berpakaian dan tentunya Anda pun akan lebih mudah menentukan keputusan berbelanja pada kesempatan selanjutnya. (chs/mer)