KESEHATAN SEKSUAL

Inilah yang Terjadi Pada Sperma Perokok

Merry Wahyuningsih | CNN Indonesia
Jumat, 02 Jan 2015 11:06 WIB
Di setiap bungkus rokok sudah ada peringatan bahwa merokok berbahaya untuk kesehatan, termasuk untuk kesehatan reproduksi laki-laki.
Ilustrasi sperma (Thinkstock/Sashkinw)
Jakarta, CNN Indonesia -- Di setiap bungkus rokok sudah ada peringatan bahwa merokok berbahaya untuk kesehatan, termasuk untuk kesehatan reproduksi laki-laki. Berbagai penelitian telah membuktikan racun dalam rokok dapat merusak sperma.

Salah satu yang membuktikannya adalah penelitian dari Universitas Saarland, Jerman. Mereka meneliti sperma dari 53 perokok berat dan 63 non-perokok, dari pasangan yang mencari bantuan untuk infertilitas.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa laki-laki yang merokok kurang subur dibanding laki-laki yang tidak merokok. Lalu tim peneliti yang dipimpin oleh Mohamad Eid Hammadeh, PhD, profesor obstetrics dan ginekologi Universitas Saarland, Homburg/Saar, Jerman, mencari tahu apa yang terjadi pada sperma perokok.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sel sperma manusia membawa dua protein kecil yang sangat penting, yang disebut protamine 1 dan protamine 2. Secara normal protein tersebut memiliki hubungan seimbang. Tapi pada lelaki perokok, Hammadeh dan rekan menemukan, sel sperma membawa terlalu sedikit protamine 2. Ketidakseimbangan ini membuatnya sangat rentan terhadap kerusakan DNA.

"DNA alfabet sperma ini memiliki satu atau dua huruf yang hilang. Dan ini tidak bisa diperbaiki," kata Hammadeh pada WebMD. "Ketika kita menyuntikkan sperma rusak ini ke dalam sel telur, sperma tidak mampu membuahi. Dan bahkan jika terjadi pembuahan, tingkat keguguran sangat tinggi."

Menurut Hammadeh, rokok membuat tubuh kehilangan banyak kemampuan untuk melawan molekul oksigen yang merusak (radikal bebas) dalam cairan mani. Menariknya, selain membuat sel sperma lebih sensitif terhadap stres oksidatif, merokok itu sendiri meningkatkan konsentrasi radikal bebas dalam cairan mani.

"Radikal bebas dapat menyebabkan fragmentasi DNA sperma serta masalah dengan motilitas sperma dan pembuahan," kata endokrinologi reproduksi Adam Griffin, dari University of Rochester, New York, seperti dilansir dari laman WebMD. Griffin tidak terlibat dalam studi Hammadeh.

Dalam penelitian sebelumnya, Hammadeh dan rekannya menunjukkan bahwa laki-laki dengan masalah kesuburan memiliki tingkat radikal bebas lebih tinggi dibandingkan laki-laki subur. Hammadeh dan Griffin pun menyarankan laki-laki dan perempuan dengan masalah kesuburan untuk berhenti merokok.

"Kami memberitahu pasangan yang mencari pengobatan untuk kesuburan untuk berhenti merokok setidaknya tiga bulan sebelum mereka mencoba terapi fertilisasi in vitro (bayi tabung)," kata Hammadeh.

Griffin mencatat bahwa merokok juga memengaruhi kesuburan perempuan. Dan bahkan jika hanya satu anggota pasangan merokok, perokok pasif cenderung memengaruhi kesuburan pasangannya.

Hammadeh dan Griffin menunjukkan bahwa selain berhenti merokok, pasangan dengan masalah kesuburan harus mengonsumsi suplemen antioksidan untuk mengurangi stres oksidatif dalam tubuh mereka.

"Saya biasanya memberitahu orang-orang tidak ada obat ajaib untuk itu, tetapi mengambil antioksidan seperti vitamin C dan vitamin E dapat tidak membahayakan dan dapat memberikan beberapa manfaat marjinal," kata Griffin.

Hasil penelitian Hammadeh dan rekan telah dipublikasikan dalam jurnal Human Reproduction tahun 2010.

(mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER