Jakarta, CNN Indonesia -- Makan sebelum tidur tidak sekadar menambah berat badan dan tidur buruk untuk Anda. Namun juga bisa merusak jaringan tenggorokan dan kerongkongan.
Barangkali Anda akrab dengan istilah refluks asam. Kondisi tersebut terjadi ketika cairan pencernaan kembali ke dada atau tenggorokan sehingga menimbulkan sensasi seperti terbakar. Ada juga yang disebut dengan 'refluks diam', ini berbeda dari sakit mag biasa.
Penyebabnya sama, tetapi tanpa gejala gejala yang biasa dirasakan. Alih-alih gangguan pada pencernaan, penderita justru merasakan sakit tenggorokan, batuk kronis, dan kesulitan menelan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jamie Koufman, laryngologist dari Kota New York, Amerika Serikat, telah mempelajari dan mengobati kondisi tersebut selama 30 tahun. Hampir 50 persen orang Amerika mengamali refluks asam, tapi tidak mengetahuinya.
“Faktor risiko tunggal terbesar, sejauh ini, adalah waktu di mana orang menyantap makan malam,” kata Koufman yang juga mengajar di Voice Institute di New York. Dia pun merekomendasikan untuk makan malam paling lambat tiga jam sebelum tidur.
Bahkan, sekalipun Anda telah menjalankan hal tersebut, mengemil juga memiliki efek buruk yang sama. Jika bermaksud membuka lemari es atau masuk ke dapur sebelum tidur, berikut adalah delapan hal yang seharusnya tidak boleh Anda ambil seperti dikutip dari laman Prevention.
AlhokolMinuman ini menenangkan katup penghubung lambung dan kerongkongan. Ketika itu terjadi, tubuh tidak akan mampu menjaga makanan di tempatnya. “Jika mengonsumsi alkohol sebelum tidur, berarti Anda mendorong terjadinya refluks,” kata Koufman.
SodaTidak ada minuman yang jauh lebih asam daripada soda. Kenyataannya, soda sebenarnya lebih asam dari apapun yang ditemukan di alam ini, kata Koufman. Kerusakan klep, ditambah karbonasi meningkatkan tekanan di dalam perut.
Makanan berlemakTermasuk di antaranya, es krim, kue, dan cheeseburger. Rasanya yang lezat membuat nyaman lidah, seperti halnya mereka membuat terlalu nyaman kerja katup.
CokelatCokelat mengandung lemak tinggi. Terlebih cokelat juga mengandung kafein dan stimulan yang kurang dikenal theobromine. Pada intinya, dampak memakan cokelat sebelum tidur jadi tiga kali lebih buruk.
KejuMakanan ini juga tinggi lemak. Namun, jika Anda bersikeras memanjakan diri dengan keju, varietas keras keju seperti parmesan dan swiss memiliki efek refluks lebih sedikit, jika dibandingkan jenis keju lembut feta dan mozzarella.
KacangJika berbicara refluks, lemak adalah lemak, baik jenuh atau pun tak jenuh. Jadi, meskipun fakta menyebut kacang umumnya mengadung dosis lemak tak jenuh yang sehat, mereka tetap harus dihindari sebelum tidur. Kacang mete, kenari, dan kacang macadamia menurut Koufman adalah yang terburuk. Sementara pistachio dan almond tidak terlalu buruk.
JerukBuah ini sangat masam. Segelas jus jeruk atau apel hijau merupakan pilihan buruk sebelum terlelap. Meski begitu, beberapa orang dapat menyantap apel merah tanpa masalah.
KopiMinuman ini tidak hanya mengandung asam, kafein yang dikandungnya pun menghasilkan asam lambung tambahan. Jika memang harus, kopi tanpa kafein umumnya memiliki kadar asam lebih rendah dari kopi biasa.
Jadi pilihan apa yang tersisa untuk disantap pada malam hari. Koufman mendukung makanan apa pun yang rendah asam, seperti pisang, semangkuk sereal rendah gula, dengan susu rendah lemak. Teh chamomile juga pilihan yang baik karena berefek menenangkan.
(mer/mer)