Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah pengetahuan konvensional telah menghubungkan konsumsi gula dan makanan manis sebelum tidur bisa memicu mimpi buruk. Tapi benarkah demikian?
Jika Anda atau anak Anda mengalami mimpi buruk setelah makan terlalu banyak gula, hubungan antara makanan manis dan mimpi buruk mungkin masuk akal. Gula sendiri tidak berpengaruh secara langsung pada mimpi. Namun, makan terlalu banyak gula dapat memengaruhi kondisi lain, seperti hipoglikemia, yang memengaruhi mimpi.
Menurut MayoClinic, kadar gula darah anak dapat memengaruhi mimpinya. Ketika gula darahnya menjadi rendah saat tidur, kondisi yang dikenal sebagai hipoglikemia dapat terjadi. Beberapa tanda dan gejala hipoglikemia termasuk mimpi buruk, keringat dan kelelahan setelah bangun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Journal of the Mind and Body yang telah dipublikasikan pada tahun 2000, mengutip beberapa penelitian yang berusaha menentukan hubungan antara makan sebelum tidur dan mimpi. Beberapa studi menunjukkan bahwa makan berlebihan sebelum tidur dapat meningkatkan aktivitas gelombang otak, dan aktivitas ini dapat meningkatkan kejelasan mimpi, termasuk mimpi buruk.
Selain gula, bahan kimia lainnya dapat memengaruhi mimpi. Sebagai contoh, koyo nikotin kadang-kadang dikemas dengan peringatan dapat menyebabkan mimpi aneh dan tidak biasa. Sementara junk food yang tidak mengandung nikotin, bisa memiliki bahan-bahan lain yang memiliki efek yang sama.
Permen dan cokelat di dalamnya mengandung theobromine dan kafein. Bahan kimia ini dapat mengganggu tidur bila dikonsumsi dalam jumlah yang cukup banyak, dan gangguan seperti itu bisa menyebabkan mimpi buruk.
(mer)