KESEHATAN PENCERNAAN

Penyebab Kentut Berbau Busuk

Windratie | CNN Indonesia
Selasa, 06 Jan 2015 17:31 WIB
Gas di usus terdiri dari nitrogen, oksigen, karbondioksida, hidrogen, dan metana. Sebetulnya, gas-gas tersebut tidak berbau.
Ilustrasi perempuan menutup hidung (Getty Images/ ATIC12/Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kentut yang bau tidak hanya membuat seseorang malu dan rendah diri karena dijauhi, tetapi lebih jauh mengindikasikan masalah pencernaan.  Di dalam dunia medis, kentut disebut sebagai flatulensi. Ini adalah kejadian alami pada manusia, beberapa orang mengganggapnya sebagai tanda dari saluran pencernaan sehat.

Pada umumnya, manusia mengeluarkan sekitar 500 sampai 1500 mililiter gas melalui rektum setiap hari. Kalau dihitung, sekitar 10 sampai dengan 20 kentut setiap hari. Gas di usus terdiri dari nitrogen, oksigen, karbondioksida, hidrogen, dan metana.

Sebetulnya, gas-gas tersebut tidak berbau, tetapi menjadi berbau ketika gas-gas lain seperti sulfat ditambahkan. Dikutip dari laman med-health, saat gas menetap di usus dalam jangka waktu agak lama, bakteri mulai memberikan bau busuk sulfat padanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Makanan yang dikenal menyebabkan gas berlebihan seperti kacang, buah-buahan, dan sayuran, umumnya tidak menyebabkan gas yang berbau.  

Mencegah bau kentut

Cara terbaik mencegah kentut dari bau busuk adalah dengan menghindari makanan yang kaya akan sulfur. Sulfur berbau seperti telur busuk. Zat tersebut terkenal sebagai penyebab kentut yang barbau busuk.

Makanan yang harus dihindari di antaranya adalah keluarga kol, seperti brokoli, kubis, kembang kol, dan bok choy.

Makanan lain yang kaya sulfur adalah daging, telur, keju, susu sapi, bawang putih, bawang, lobak, dan makanan yang diawetkan, seperti anggur dan buah-buahan kering. Meminimalkan gas berbau busuk, caranya dengan mengurangi daging bersulfur tinggi, seperti daging sapi dan babi.

Ganti daging-dagingan itu dengan makanan yang mengandung sulfur rendah seperti ikan dan ayam. Gunakan jahe dan cabai daripada bawang putih dan bawang merah. Konsumsilah makanan bersulfur rendah, seperti alpukat, terung, bayam, dan wortel. (win/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER