Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi para desainer, koleksi busana bukanlah sekadar sebuah produk jadi yang hanya dinilai secara komersil. Sejatinya, koleksi busana hasil karya pribadi ini merupakan sebuah hasta karya tak ternilai. Tentu, semua desainer mengakui hal ini.
Hanya saja, pengakuan sebagai harta tak ternilai ini belumlah cukup. Didi Budiardjo, salah satu desainer Indonesia mengatakan bahwa pengakuan ini belum diikuti dengan proses pendokumentasian atau pengarsipan busana, baik oleh para desainer maupun kain wastra tradisional lainnya.
"Di Indonesia, pendokumentasian dalam segi fesyen ini belum bagus. Sampai saat ini, di dunia fesyen, proses pendokumentasian busana kreasi desainer dan juga wastra lainnya masih banyak diabaikan," kata Didi saat konferensi pers pameran fesyen Pilgrimage di Museum Tekstil, Jakarta, Rabu (7/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa pentingnya mendokumentasikan karya fesyen?
"Bagi saya semua koleksi busana yang pernah saya buat adalah sebuah perjalanan karier dalam karier saya," kata Didi.
Bagi desainer asli Malang ini, busana-busana yang pernah dibuatnya menjadi sebuah saksi bisu dari perkembangan dan suka dukanya menjadi desainer. Semua benda ini menjadi semacam benda nostalgia sekaligus bahan refleksi demi perkembangan karier dan kemampuan mendesain.
Manfaat pendokumentasian koleksi fesyen ini tak cuma untuk diri sendiri. Arsip busana ini juga diperlukan bagi generasi penerus. "Busana itu penting untuk dipamerkan dan dilestarikan karena sebenarnya busana berkaitan kuat dengan satu era di dunia. Misalnya zaman perang, karena generasi muda tidak ada di situ, jadi lewat busana bisa dibayangkan dan suasana dan kondisi saat itu. Fesyen itu juga berkaitan dengan budaya dan sejarah," kata Felix Tjahyadi, art director dalam pameran busana Pilgrimage.
Ditambahkan Didi, ke depannya, ia mengharapkan para desainer bisa lebih sadar lagi bahwa fesyen sebenarnya benda yang juga patut disimpan dan dilestarikan. "Nanti akan ada masanya dan pada zamannya, fesyen masa kini dan wastra lainnya bisa bicara kepada generasi penerus," ucapnya.
(chs/mer)