HIDUP SEHAT

Tips Menurunkan Berat Tubuh Bagi si Pewaris Gen Gemuk

Windratie | CNN Indonesia
Kamis, 08 Jan 2015 11:26 WIB
Apa yang diwarisi ibu Anda? Rambut ikalnya, kulitnya yang sawo matang, warna bola matanya, atau justru gen kelebihan berat badannya?
Ilustrasi (Getty Images/Manuel Faba Ortega)
Jakarta, CNN Indonesia -- Apa yang diwarisi ibu Anda? Rambut ikalnya, kulitnya yang sawo matang, atau warna bola matanya? Namun, bagaimana jika ibu Anda tidak hanya mewarisi gen tersebut, tetapi juga gen kelebihan berat badannya. Lantas, apakah Anda sebagai anaknya memang ditakdirkan memiliki hal tersebut?

Berat badan merupakan topik yang selalu hangat diperbincangkan, apalagi bagi kaum Hawa. Namun, kita tahu, walau tak jarang memungkiri, bahwa gen berat tubuh orang tua memang menurun pada anaknya.

Misalnya, sepasang kembar identik yang berbagi seratus persen gen mereka cenderung memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) yang sama, daripada sepasang kembar fraternal yang berbagi sekitar lima puluh persen gen mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Penelitian keluarga memperkirakan lebih dari setengah variasi populasi penduduk dalam IMT dikaitkan dengan perbedaan genetik individu,” kata Dan Belksy, profesor peneliti di Duke University Social Science Research Institute seperti dilansir dari laman Women's Health.

Penelitian tersebut mengungkap sebuah fakta menggembirakan, DNA bukan sebuah takdir. “Persentase orang yang mengalami obesitas meningkat secara dramatis, tetapi genom tidak berubah,” ucap Belksy.

Menurut penelitian, obesitas di Amerika Serikat meningkat dari sekitar 11,6 persen pada 1990 – 29,4 persen pada 2014. Meningkat pesatnya angka obesitas tersebut akibat evolusi lingkungan, bukan perubahan DNA pada spesies manusia.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal akses terbuka PLOS Medicine, kecenderungan obesitas dapat dikurangi sekitar 40 persen dengan berolahraga. Ya, 40 persen saja. Namun, ada saran untuk orang-orang yang kesulitan menurunkan berat badan dan tak berhenti menyalahkan orang tua mereka.

Kendalikan kebiasaan

Elyse Sosin menyarankan agar Anda mengevaluasi ulang rutinitas karena orang-orang seringkali menaksir terlalu tinggi aktivitas mereka. Jujurlah, apakah Anda menjalankan rekomendasi olahraga selama 150 sampai 300 menit selama satu minggu? Tanyakan juga pada diri, kapan terakhir kali mengubah rutinitas olahraga?” kata Sosin.

“Saat terbiasa dengan rutinitas, Anda akan beradaptasi, dan tidak mendapatkan putaran metabolisme sama.” Ingat, otot lebih efisien daripada lemak dalam hal metabolisme kalori. Jadi, pastikan Anda memasukkan latihan kekuatan dalam ritual olahraga.

Tentu saja, manfaat olahraga akan disempurnakan dengan diet sehat. Para pakar merekomendasikan pengurangan gula, yang sering dijadikan penyebab obesitas, yang banyak di antaranya adalah genetik.

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine, konsumsi minuman manis dapat meningkatkan hubungan antara gen dan IMT yang tinggi, dan meningkatkan risiko obesitas.

Apa kesimpulannya? Tidak peduli apa yang dikatakan gen, Anda mempunyai kekuatan untuk mengendalikan kebiasan. Tentu saja, tubuh setiap manusia berbeda, dan barangkali Anda salah satu yang harus bekerja lebih keras dibandingkan orang lain. Namun, bukan berarti Anda tidak berdaya mengubah berat badan.

(win/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER