KESEHATAN SEKSUAL

Biasakan Kencing Sebelum dan Sesudah Berhubungan Seksual

Merry Wahyuningsih | CNN Indonesia
Selasa, 13 Jan 2015 18:57 WIB
Saat hendak memadu kasih dengan pasangan, sebaiknya membiasakan diri untuk buang air kecil sebelum dan sesudah berhubungan seksual. Mengapa demikian?
Ilustrasi (Thinkstock/gpointstudio)
Jakarta, CNN Indonesia --

Saat hendak memadu kasih dengan pasangan, sebaiknya membiasakan diri untuk buang air kecil sebelum dan sesudah berhubungan seksual. Pesan ini terutama penting untuk para perempuan. Mengapa demikian?

“Pesan ini bukan sekadar pesan, tetapi pesan penting terutama buat para wanita yang baru pertama kali atau sudah lama tidak berhubungan seksual,” tulis Ari Fahrial Syam, dokter penyakit dalam dari FKUI-RSCM, dalam keterangan tertulis yang diterima CNN Indonesia.

Dijelaskan Ari, membiasakan buang air kecil sebelum dan sesudah berhubungan seksual dapat mencegah infeksi saluran kencing (ISK). Pada perempuan pengantin baru, ISK yang sering terjadi berupa infeksi kandung kencing atau sistitis. Secara awam dikenal dengan istilah sistitis honeymoon.

(Baca juga: Sistitis Honeymoon, Anyang-anyangan pada Pengantin Baru)

“Seperti saya sebutkan tadi bahwa sistitis ini bisa terjadi pada wanita baru menikah atau para wanita pengantin baru. Penyakit ini juga bisa dialami oleh para ibu yang baru kedatangan suami yang baru pulang kerja luar kota atau luar negeri,” ujarnya.

Penyakit sistitis honeymoon terjadi karena kontak seksual yang sering setelah sekian lama tidak berhubungan atau belum pernah berhubungan. Pasien dengan sistitis honeymoon biasanya mengeluh nyeri anyang-anyangan, buang air kecil (BAK) atau kencing terasa sakit dan panas, bahkan urine berwarna merah. Jika gejalanya berat, pasien juga bisa merasakan demam.

Pasien yang mengalami sistitis honeymoon selain merasakan nyeri saat BAK juga merasakan nyeri jika dilakukan penekanan pada perut tengah bawah atau di daerah pubis. Pemeriksaan urine bisa ditemukan adanya sel darah putih atau sel darah merah yang jumlahnya berlebih.

Jika kondisi sakitnya berat, bisa ditemukan peningkatan kadar sel darah putih (leukosit) di dalam darah. Dokter akan memberikan antibiotika dan penghilang sakit untuk saluran kencing pada pasien dengan sistitis honeymoon.

“Penyakit ini jangan dianggap sebagai penyakit yang simpel. Jika tidak ditangani dengan baik sistitis bisa berlanjut ke ginjal menjadi infeksi ginjal akut,” kata Ari menjelaskan.

Apakah penyakit ini bisa dicegah? “Tentu bisa dicegah. Usahakan untuk kencing atau buang air kecil sebelum berhubungan seksual dan setelah berhubungan seksual. Memang sepertinya merepotkan kalau kebetulan kamar mandi atau toilet di luar kamar tidur, tetapi ini adalah upaya terbaik agar terhindar dari sistitis atau infeksi kandung kencing,” katanya.

Selain itu, perbanyak konsumsi minum air putih setidaknya 8-10 gelas sehari dan selalu menjaga kebersihan alat kelamin setiap waktu. Satu hal lagi, sebaiknya tunda berhubungan seksual dulu sampai keluhan rasa nyeri hilang.

(mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER