PENELITIAN KESEHATAN

Manusia Optimistis Jantungnya Lebih Sehat

Utami Widowati | CNN Indonesia
Rabu, 14 Jan 2015 10:58 WIB
Mereka yang selalu mencoba melihat semua masalah dari sisi baiknya, punya sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat dan kadar depresi yang lebih rendah.
Ilustrasi pria yang optimistis. (Photos.com/GettyImages)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tantangan dalam menjalani hidup memang tak ada henti-hentinya. Terjawab satu tantangan biasanya muncul ujian baru.

Namun jangan khawatir, jika Anda orang yang gemar melihat masalah seperti sebuah gelas yang separuh penuh — bukan separuh kosong — alias orang yang optimistis, percayalah bahwa kondisi itu baik untuk kesehatan Anda. Terutama jantung Anda, selama Anda bisa menjalaninya dengan sikap optimistis.  

Orang yang bisa bersikap optimistis punya jantung yang lebih sempurna dibanding yang tidak. Penelitian yang dilakukan di University of Illinois itu meneliti lebih dari 5.100 orang dewasa selam 11 tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peneliti menggunakan tujuh ukuran yang biasa digunakan American Heart Association. Di antaranya tekanan darah, indeks massa tubuh, diet harian dan aktifitas fisik.

Penelitian menemukan ada korelasi antara perilaku yang perilaku yang optimistis dan peningkatan kesehatan jantung dan pembuluh darah. Bahkan setelah disesuiakan dengan data sosio demografik dan  kesehatan mental respondenpun hal yang sama tetap berlaku.

Orang yang optimistis juga punya kadar gula darah yang lebih baik demikian pula dengan kadar kolesterol totalnya, berdasarkan penelitian ini.

Ada lagi sisi baik membentuk diri jadi orang yang optimistis. Seperti dikutip dari Huffington Post, mereka yang selalu mencoba melihat semua masalah dari sisi baiknya, ternyata cenderung punya sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat dan kadar depresi yang rendah pula.  

Penelitian ini diyakini para peneliti menjadi yang pertama menghubungkan antara sikap optimist dan kesehatan jaunting secara luas dalam jumlah populace yang besar pula. Kesimpulan temuan penelitian ini akan dipublikasikan di jurnal Health Behavior and Policy Review edisi Januari/Februari 2015 ini.

(utw/utw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER