Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu cara paling mudah untuk menambah wawasan adalah dengan membaca buku. Istilah buku sebagai jendela dunia pun tampaknya tak berlebihan, karena dengan membaca buku Anda pun bisa menjelajah dunia, walaupun hanya dalam imajinasi semata.
Untuk mencari buku di ibukota memang mudah. Di setiap pusat perbelanjaan pasti ada toko buku. Belum lagi toko buku yang mempunyai gedung sendiri.
Tapi, bagi penggemar buku, terutama sastra, terkadang kehadiran toko buku pun tak membantu. Pasalnya, buku-buku sastra kualitas terbaik jarang ada di toko buku ternama karena kualitas sastra terbaik kebanyakan berasal dari penulis-penulis lama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas di mana harus mendapatkan buku-buku lama?
Beberapa waktu lalu CNN Indonesia mengunjungi salah satu tempat berjualan buku murah di kawasan Blok M. Benar saja, di sana, banyak dijumpai buku-buku sastra karya penulis lama. Sebut saja N.H. Dini, Mochtar Lubis, Pramoedya Ananta Toer, Seno Gumira Ajidarma, dan masih banyak lagi.
Para penjual buku ini terletak di lantai basement Blok M Square, Jakarta Selatan. Jumlahnya cukup banyak, lokasinya pun tidak spesifik karena ada penjual buku yang lokasinya memyebar dan tidak berderet di satu tempat.
Meski menjual buku lama, di sini sama sekali tidak tercium aroma khas buku-buku lawas. Malah, bisa dibilang suasananya nyaman karena memang masih berada di kawasan pusat perbelanjaan yang memiliki pendingin udara. Jadi, tak usah takut banjir keringat saat berburu buku di sini.
Pengunjungnya pun tak penuh sesak, tapi juga tak sepi. Beberapa penjual yang saya temui juga ramah. Mereka bisa diajak bertukar pikiran atau sekadar mengobrol. Bahkan mereka juga memberikan rekomendasi-rekomendasi buku terbaik yang sebenarnya tak ada dalam deretan buku yang mereka jual.
Tak jarang juga mereka mau menceritakan buku-buku yang sudah mereka baca sebagai bahan referensi bagi pembeli yang belum memiliki banyak referensi. Jangan salah, para penjual buku ini pun sering membaca buku dagangannya ketika mereka memiliki waktu luang. Bahkan bisa jadi pengetahuan mereka lebih banyak dibandingkan dengan pengunjungnya.
Tapi, untuk bisa mendapatkan buku-buku sastra lama, Anda harus pandai-pandai menawar di sini. Buku sastra yang pada zamannya dijual dengan harga Rp 4 ribu sekarang bisa dihargai sampai Rp 45 ribu.
"Kalau buku-buku lama harganya justru lebih mahal karena ada nilainya. Cetakan pertama malah bisa Rp 500 ribu,” kata Afri, salah satu pedagang buku di basement Blok M Square.
Buku Mochtar Lubis yang berjudul Jalan Tak Ada Ujung cetakan tahun 2002 pun dibanderol dengan harga Rp 80 ribu. Sulit sekali untuk menawar buku yang satu ini. Pasalnya, buku ini tergolong karya sastra yang bagus yang sulit ditemui saat ini.
Tapi, jika Anda pandai dan tega untuk menawar dengan harga rendah, dengan uang Rp 50 ribu pun Anda bisa mendapatkan tiga buku karya sastra berkualitas, seperti Burung-Burung Manyar, Catatan Seorang Demonstran, dan Bukan Pasar Malam. Makanya, jangan ragu-ragu untuk menawar.
Afri pun mengatakan kebanyakan buku yang ia jual adalah asli. Ia mengaku jarang menjual buku kualitas bajakan atau KW. "Saya kalau bukunya KW saya bilang, kalau asli juga bilang," ujarnya.
Begitu juga dengan pedagang lainnya, Ari. Ia juga mengaku kalau buku yang dijualnya asli. Bahkan ia mengajari cara membedakan buku palsu dan asli. "Kalau yang palsu, lembarannya digosok-gosok pakai tangan, tangan kita jadi hitam," jelas Arie pada CNN Indonesia.
Cetakannya pun berbeda. Afri mengatakan cetakan buku palsu pun bisa dilihat secara kasat mata. Jika cetakannya agak buram, baik itu sampul maupun lembar dalamnya, ia mengatakan buku tersebut palsu. "Malahan kalau buku-buku lama, kertasnya kena air itu enggak apa-apa. Kertas buku lama juga kalau mau disobek itu harus dilipat dulu, saking benar-benar terbuat dari kayu," paparnya.
Tidak hanya buku sastra
Tidak hanya menjual buku-buku lama yang bahkan sulit ditemui, di tempat ini Anda juga bisa menemukan buku-buku lainnya, mulai dari komik, buku pelajaran, sampai Al Quran.
Beberapa penjual pun mengadakan obral buku seharga Rp 10 ribu. Ada juga yang menjual dua buah buku dengan harga dengan harga Rp 15 ribu.
Anda juga bisa mendapatkan buku-buku baru dengan harga miring di sini. Misalnya saja sebuah novel keluaran 2014 yang aslinya seharga Rp 39 ribu bisa Anda dapatkan dengan harga Rp 19 ribu. Bahkan, bukunya asli.
Selain harga murah diakibatkan barang retur, murahnya harga buku-buku baru menurut Afri juga diakibatkan oleh isi buku yang tak terlalu bagus. "Jadi kalau dibaca, gampang lupa. Sampulnya saja yang bagus,” ujarnya.
Afri mengatakan harga buku yang murah bisa didapatkan karena buku yang ia dapatkan merupakan barang-barang retur dari toko buku. Sedangkan, untuk buku-buku lama, Afri mendapatkannya dari para kolektor yang mendatanginya langsung untuk menjual bukunya.
Untuk Anda yang tertarik berburu buku di Blok M Square ini, Anda bisa mengunjunginya mulai dari pukul 10.00 hingga 20.00. Jangan lupa, menawar adalah sebuah keharusan.
(mer/mer)