Menyimak Cerita Para Pencinta Batu Akik

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Kamis, 26 Feb 2015 09:08 WIB
Akik Indoensia bagus karena Indonesia dikelilingi oleh gunung berapi. Dengan mudah sebenarnya batua akik bisa ditemukan di sejumlah sungai di Indonesia juga.
Majalah yang khusus bicara soal akik di Pasar Akik Blok M Mall. (CNN Indonesia/Tri Wahyuni)
Jakarta, CNN Indonesia -- Berbincang dengan para pecinta batu tentu tak ada habisnya. Apalagi jika bertemu dengan pecinta batu yang mempunyai pengetahuan mendalam tentang batu-batu indah yang dikaguminya.

Saat bertandang ke Pusat Batu Permata dan Batu Cincin di Blok M Square lalu, ada seorang pecinta batu yang berbicara tentang dunia perbatuan. Sayangnya, ia tak mau menyebutkan namanya.

Ketika itu, lelaki paruh baya tersebut membeli dua batu sekaligus di satu toko. Pertama, ia membeli batu raja. Setelah pergi beberapa saat, ia pun kembali dan membeli batu pandan nanas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut si pemilik toko, lelaki dengan setelan kemeja rapi dan sepatu yang mengilap itu telah menghabiskan uangnya sampai harus pergi lagi ke ATM untuk membeli batu pandan nanas.

"Bapak itu tadi bilangnya bawa uang 5 juta. Habis buat beli batu, makanya itu ambil uang lagi ke ATM," kata pemilik toko, Ahmadi.

Ternyata lelaki itu bukan pecinta batu sembarangan. Pengetahuannya tentang batu cukup mendalam. Ia mengaku mengetahui banyak hal tentang batu karena rajin membaca.

"Di Indonesia ini banyak batu-batu kayak gini karena kita dikelilingi gunung api. Ini kan terbuat dari lahar atau isi perut bumi yang sudah mengeras," katanya saat berbincang dengan CNN Indonesia.

Menurutnya, warna-warni dan karakteristik batu yang berbeda disebabkan oleh campuran berbagai macam material perut bumi menjadi satu. "Itulah permainan Tuhan. Sungguh luar biasa, kan?" ujarnya.

Ia pun bercerita, di Australia, batu-batu seperti yang banyak diperjual belikan saat ini harganya sangat tinggi. Padahal jika dilihat lebih jauh, masih lebih bagus batu dari Indonesia.

"Batu kalimaya itu kayak punya Australia, namanya kalau enggak salah opal. Kalau di Australia mahal itu. Tapi kalau di kita jauh lebih murah padahal bentuknya bagusan kita," tuturnya bercerita.

Ia menambahkan, batu tersebut bisa berharga mahal karena sudah dirangkai menjadi sebuah perhiasan. "Biasanya digandeng sama berlian, jarang dipasang tunggal. Di Australia, Opal buat perhiasan perempuan."

Harganya yang mahal pun juga disebabkan cara mengambilnya yang sulit. Pasalnya, di sana hanya ada satu pertambangan yang letaknya di tengah Benua Australia.

"Itu nambangnya juga susah. Tambangnya mirip pertambangan batu bara karena berada di bawah tanah," ucap lelaki berkacamata itu.

Batu dari aliran sungai

Tak hanya diambil dari pertambangan, ternyata batu juga banyak ditemukan di aliran sungai. Ahmadi menjelaskan, batu kalimaya saja sebenarnya berasal dari Kali Maja yang terdapat di Tangerang.

"Kalimaya ditemukan di Kali Maja. Tapi berhubung yang menemukan orang Tionghoa, susah menyebut Maja, jadilah Kalimaya,” kata pria yang enggan disebut namanya itu.  

Bahkan batu pandan yang cantik pun ternyata ditemukan di Sungai Ciliwung. "Pandan sebenarnya dari Jakarta. Adanya di Sungai Ciliwung. Kalau sungainya bersih terus digali, ada banyak disana," kata Ahmadi.



Sementara itu, untuk penamaannya, Ahmadi mengatakan, "Dulu orang yang nemu bingung mau kasih nama apa. Karena di situ ada pohon pandan, makanya dinamakan pandan."

Tak hanya itu, batu Sungai Dareh pun ternyata ditemukan di daerah aliran sungai. "Batu Sungai Dareh juga di sungai. Itu sungai dareh hulunya Sungai Batanghari," tambah lelaki paruh baya berpenampilan necis.

Lelaki tersebut menambahkan, alasan daerah aliran sungai banyak menyimpan batu-batu cantik, itu karena sungai merupakan jalur lava pijar. "Di sungai banyak karena aliran lahar gunung," pungkasnya.

(utw/utw)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER