Benarkah Deodoran Semprot Memicu Kanker Payudara?

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Kamis, 12 Mar 2015 17:43 WIB
Dokter spesialis bedah onkologi, Walta Gautama mengungkapkan beberapa mitos kanker payudara yang tersebar di masyarakat.
Deodoran semprot yang dipercaya bisa memicu kanker payudara. (CNN Indonesia internet/ shabbysgd/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kebiasaan masyarakat Indonesia ketika dihadapkan dengan sebuah penyakit adalah mengaitkannya dengan berbagai keterangan yang sebenarnya tidak terbukti benar atau yang lebih dikenal dengan mitos. Namun, penyebaran mitos yang begitu cepat membuat orang-orang justru mempercayainya.

Salah satu penyakit yang dihadapkan dengan banyak mitos adalah penyakit kanker payudara. Dokter spesialis bedah onkologi, Walta Gautama mengungkapkan beberapa mitos yang tersebar di masyarakat malah terbukti tidak benar secara ilmiah.

Fakta yang berhubungan dengan pemakaian bra dan kanker payudara justru tentang durasi pemakaiannya. "Cuma dianjurkan pakai bra maksimal 8-12 jam maksimal jangan lebih," ujarnya menjelaskan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, mitos pemakaian deodoran semprot yang dipercaya bisa memicu kanker payudara pun kata Walta tidak benar. Ada juga mitos tentang biopsi yang menyebabkan kanker menyebar, itu pun tidak terbukti benar.

Belum lagi tersebar mitos bahwa menyusui tanpa mempunyai anak dapat menurunkan risiko kanker.

"Penelitian di Inggris menyebutkan, ternyata orang yang baru hamil lalu menyusui benar punya efek protektif. Tapi menyusui kalau enggak hamil tidak bisa. Itu tidak terbukti. Tidak bisa hanya karena rangsangan isapan pada puting," ujar Walta memaparkan.

(win/utw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER